UJIAN PERTAMA MILO DAN SKUAD AREMA IPL DIGAJAYANA

14.09 [Ai] Arema Indie 0 Comments



SORE NANTI adalah laga perdana Arema IPL melawan PSMS Medan IPL (PSMS Medan juga terpecah ISL dan IPL), di Indonesia Primer league di bawah kendali PT LPIS dan PSSI. Seperti kita ketahui skuad Arema IPL sebagian besar adalah pemain Arema musim lalu ketika berlaga di ISL yang sudah tidak asing bagi pecinta Arema seperti, Along, Roman, Dendi Santoso, Kurnia Meiga dll dan ditambah beberapa pemain baru Gunawan Dwi Cahyo, Hendro Siswanto, Putut Waringin Jati, Jaya Teguh Angga dll. Jika dilihat dari materi pemain, kita sudah mengenal permainan mereka, dan sudah tidak diragukan lagi kualitas, Arema IPL ini bisa dibilang mentereng jika hanya untuk mengikuti kompetisi dengan 13 klub peserta dengan kualitas yang kurang mantap, peluang juara terbuka lebar.

Sementara dikursi pelatih Arema IPL ada Milomir Seslija atau dipanggil akrabnya Milo adalah wajah baru didunia persepakbolaan Indonesia, dan pertama kali melatih klub lokal Indonesia. Sejak pertama kedatangannya, media langsung menyamakan Milo dengan Robert Rene Albert, pelatih yang mampu membawa Arema juara di musim pertamanya melatih di Liga Indonesia. Jika Rene Albert dari Belanda, Milo asalnya dari Bosnia, dan mereka sama2 berpengalaman di Asia Tenggara karena sudah sering melatih di Singapura dan juga Malaysia. Sama2 mengerti bahasa melayu, jika Rene Albert doyan ngucapin Salam satu jiwa, Milo malah lebih jauh lagi dengan berencana belajar bahasa Indonesia. Kemiripan ini juga dalam hal tipikal melatih, yang sama2 menyukai pemain muda, selain itu Milo juga muda beradaptasi di lingkungan baru dan budaya baru seperti di Ngalam.

Pelatih yang sempat menyebut Arema bagai Manchester United ini, banyak memperoleh sanjungan dari anak buahnya di Arema. Musafri bahkan yakin bila Milo bisa membawa Arema kembali jadi juara. Namun semua itu, belumlah membuktikan kualitas melatihnya hingga anak2 Arema IPL bisa berprestasi dilaga sebenarnya di kompetisi yang sebenarnya. Tercatat skuad Arema IPL baru dua kali melakukan ujicoba dengan tim Selevel, Pertama kalah dari persema 2-1 saat ujicoba di lapangan kecil Agrowisata Batu, saat itu hujan lebat sekali dan permainan berlangsung keras. Kedua ujicoba di Papua dengan menang telak 3-0 atas PSM Makasar, inilah yang sempat dijanjikan oleh Siti nurjanah bahwa Arema yang sekarang berbeda.

Kebalikan dengan Arema IPL, PSMS Medan adalah tim yang hampir semua kekuatannya adalah baru. Karena skuad PSMS Medan yang sudah lama dipersiapkan, dan berisi pemain lama dan nama2 yang sudah dikenal di Indonesia memutuskan berlaga di kmpetisi ISL, maka dibentuklah PSMS Medan yang berlaga di IPL dengan men yeleksi pemain2 baru dengan persiapan yang singkat cukup dua minggu. Dan hasilnya pun Ayam kinantan  dua kali tumbang secara beruntun saat bermain di kandangnya, di stadion Taladan Medan. Kalah  1-2 dari Persebaya 1927  dan 1-3 dari Persija 1928 .

Namun saat ini kekuatan Medan cukup berbeda dengan kelarnya ITC (International Transfer Certificate) dua pemaing Asingnya stopper Vagner Luis de Oliveira Marins (Brasil) dan striker Julio Cesar Alcorse (Argentina). Selain itu, pelatih baru juga bakal menemani anak2 Medan saat dijamu Arema nanti, dia adalah Fabio Lopez, pelatih berkebangsaan Italia,  Lopez sempat menjadi pemandu bakat untuk tim Serie A Atalanta dan Fiorentina. Namun Fabio sendiri baru bergabung kurang dari 2 hari dengan PSMS medan, dan kemungkinan ga akan bisa berbuat banyak.

Melihat perbedaan materi Antara Arema IPL dan PSMS Medan IPL, seharusnya ini bisa menjadi ujian yang mudah bagi Milo dan Kurnia Meiga dkk menujukkan kualitas sebenarnya dari Arema, apalagi main di Gajayana dikandang sendiri. Bakal kita liat sore ini, apakah racikan Milo sehebat sanjungan kepadanya selama ini, apakah Milo sehebat Rene Albert yang sering disamakan dengan dirinya. Kita liat saja. 

Salam Satu Jiwa

0 komentar:

PEMBUKTIAN JARGON RISE TO FIGHT

12.49 [Ai] Arema Indie 0 Comments


AREMA ISL RISE TO FIGHT
BERTANDANG  ke markas Persiba Beruang Madu Balikpapan musim ini ga akan semudah musim2 sebelumnya, bahkan untuk 1 poin rasanya harus butuh perjuangan ekstra keras dari anak2 Singo Edan ISL ini. Persiba tampil impresif pada laga perdananya saat melawat di kandang Persipura, dengan duo pemain Jepangnya mampu mengejutkan warga Jayapura dengan menahan Persipura dikandangnya, itu adalah hal yang jarang bisa dilakukan tim lain musim lalu. Apalagi hasil 3-3 itu ditentukan di saat2 terakhir, gol Kenji benar2 kejutan dilaga pembuka Indonesia Super League itu.

Walaupun sempet kalah dari Persidafon juga di Papua, Persiba melihat kekalahan itu akibat kekurangan jelian dari sang pengadil lapangan hijau alias wasit. Selebihnya, Persiba adalah tim dengan materi bagus, dengan nama2 seperti Aldo Barreto, Ahmad Sembiring juga duo Jepang Kenji Adachihara dan Matsunaga Shohei. Selain itu Persiba punya faktor penentu hasil seri atas Persipura yaitu  I Made Wirawan  penjaga  gawang  ini yang sedang bagus2nya musim ini hingga sempat dipanggil ke timnas.

Berbeda dengan balikpapan yang mempunyai bekal 1 poin dari tour Papuanya, Arema ISL yang di asuh Wolfgang Pikal ini justru belum menemukan kepaduan antar pemain, yang hasilnya harus kalah dikandang pada laga perdana lawan tim medioker sekelas Persela Lamongan. Bahkan Arema ISL harus kehilangan kiper paling  potensialnya Dian Agus karena patah tulang kering  saat laga perdana kemarin di kanjuruhan dan harus digantikan kiper nomer dua Rudin Ardiansyah. 

Arema ISL adalah tim dengan persiapan paling kurang daripada tim lain di ISL, jika tim lain  minimal sudah terbentuk sejak satu bulan sebelumnya dan melakukan ujicoba dengan tim selevel maka Arema ISL jauh dari itu. Hanya 9 hari persiapan termasuk menyeleksi pemain, itu yang dipunya Arema ISL sebelum melawan Lamongan di Kanjuruhan kemarin. Dan hasilnya seperti kita liat kemarin, nama2 seperti Hesket, Seme, Souza, Khusnul Yuli dll yang baru disatukan dalam satu tim tampak bermain masih kaku. Walaupun mendominasi permainan Arema tak mampu memenangkan laga tersebut.

Inilah tugas berat bagi Pikal, mantan Asisten Alfred Rield di Timnas AFF ini, dengan persiapan yang singkat dan materi pemain bisa dibilang biasa2 saja, untuk  mencuri poin di Balikpapan dan membuat Aremania kembali ceria setelah kekelahan kemarin. Inilah ajang pembuktian jargon RISE TO FIGHT, apakah Arema mampu bangkit di laga kedua dan memberi perlawanan seperti Arema sejati dan membuat Aremania bangga.Apakah Pikal sudah menemukan kunci yang membuat Arema ISL tampil lebih baik dari kemarin, kita liat saja petang ini.

RISE AND FIGHT - Bangkit dan Bertarunglah
FOR FLAG AND PRIDE - Untuk Bendera dan Harga Diri
AREMA - Arema
Salam Satu Jiwa

0 komentar:

GAME IS ON, AREMA IPL - AREMA ISL MUSIM 2011/2012

15.45 [Ai] Arema Indie 1 Comments



MUSIM INI Aremania seolah dipaksa untuk memilih, akibat terpecahnya klub kesayangan Aremania yakni Arema menjadi dua. Saat ini beredar dua nama Arema yang masing2 mengikuti dua kompetisi yang berbeda. Ada banyak nama yang diberikan untuk dua Arema ini, yang pertama ada yang menyebutnya sebagai Arema IPL alias Arema Tidar alias Arema M Nur, dan yang kedua disebut  sebagai Arema ISL alias Arema Sultan Agung alias Arema Rendra.

Begitu banyak opini dari Nawak Aremania mengenai perpecahan Arema ini, ada yang mendukung salah satu kubu, ada yang memilih netral, ada pula yang menyayangkan perpecahan ini. Sebagian Aremania bahkan terang2an mengungkapkap ketidak sukaannya terhadap salah satu kubu, ada juga Aremania yang juga menjelekkan komposisi pemain kubu Arema yang lainnya, ada juga yang bingung dan menanyakan salah satu mantan pemain Arema yang bahkan tidak ada di dua Arema tersebut, dan ada pula yang tetap setia dan mengatakan Arema adalah Utas.

Ditengah banyaknya opini dukung mendukung yang beredar di luar sana, kali ini Ayas tidak akan menulis untuk mengajak Nawak2 semua untuk mendukung salah satu kubu Arema, tapi Ayas mencoba berandai2, dan melihat perpecahan ini dari sisi positifnya. Jika berharap Arema akan bersatu dalam satu bendera dan satu kompetisi kayanya ga mungkin, maka bagaimana jika kita berandai2 bagaimana jika musim ini kedua Arema berhasil menjadi juara di dua kompetisi dan menguasai dunia sepakbola Indonesia, bisa disebut sebagai Double Winner Duo Arema. Jadi tinggal mengadu kedua Arema untuk menentukan Arema mana yang terbaik dalam Derby Super Arema. 

Skuad Arema IPL saat acara lanching beberapa waktu yang lalu. (foto/wearemania.net)
IPL
Jika melihat komposisi pemain dan rival2 di kompetisi masing2 untuk menjadi juara atau sekedar bertengger di papan atas klasemen, tampaknya Arema IPL lebih berpeluang daripada Arema ISL. Dilihat di IPLnya PSSI yang hanya diikuti oleh 13 klub, dan kebanyakan diisi tim ga jelas, seperti PSMS Medan IPL yang dadakan atau Sriwijaya FC yang dihuni pemain junior U-21 tampaknya bakal mempermudah skuad Arema IPL yang mayoritas dihuni pemain lawas Arema era juara ISL. Dengan komposisi pemain yang tak banyak berubah, hanya penambahan di beberapa lini, serta persiapan yang lumayan lama, Arema IPL sangat mungkin untuk bersaing di IPL.

 Nama2 seperti Along, Ridhuan, Chmello, Guillen, Meiga, Dendi dll yang sudah lama bermain bersama menambah solid kekuatannya Arema IPL. Penghalang mereka hanya konflik internal yang baru2 ini terjadi ketika M Nur membajak seluruh awak Arema dari Ikul, dan membuat beberapa pilar memutuskan hengkang dari Arema IPL karena situasi yang nyaman dan kondusif tak tercapai. Semoga saja hal ini ga banyak berpengaruh saat kompetisi dimulai, dan ga bakal terjadi konflik lagi.

Praktis di IPL kekuatan besar hanya Semen Padang yang dihuni pemain tetapnya seperti musim ISL kemarin, apalagi dengan kemenangannya atas Persema 6-1 sungguh menggambarkan kekuatan Semen Padang di IPL. Sedangkan untuk nama Persija IPL dan Persebaya 1927, PSM Makasar, Persibo tim ex LPI yang kualitasnya belum teruji benar, tim dengan berbagai pelatih baru, banyak pemain baru juga membuat kualitasnya kemungkinan tak jauh dari Arema IPL. Arema IPL hanya mencatat kemenangan menyakinkan saat ujicoba di Papua saat menyikat PSM Makasar 3-0, selebihnya kekuatan Arema IPL masih misteri, apalagi dengan Pelatih Milomir Seilja yang belom terbukti kepiawaiannya menukangi Along dkk, karena pernah kalah 2-0 dari Persema saat ujicoba di Agro.
Skuad Arema ISL yang baru di soft launching kemarin. (aremafc.com)
 ISL
Sedangkan buat Arema ISL jalan lebih berat bakal ditempuh, selain pesertanya lebih banyak yaitu 18 klub, juga rival2nya lebih berat dan lebih siap menanti. Tim Arema ISL yang baru dibentuk, mempunyai sedikit waktu untuk persiapannya. Bermaterikan pemain yang seluruhnya baru, didominasi pemain kelas 2 (pemain2 yang tak dipilih klub lain), pemain gaek diatas umur 30 tahun, tanpa ada nama bintang dan pemain timnas. Bermaterikan Charis, Hesketh, Dian Agus, Khusnul Yuli, Souza, Beni Kristian dll membuat sebagian Aremania menyangsikan kiprah Arema ISL di musim ini. 

Di ISL masih ada Persipura yang ga banyak perubahan di komposisi pemainnya merupakan masih rival nomer satu yang ingin dikalahkan semua klub ISL. Dan ada kekuatan2 lama seperti Sriwijaya FC dengan pemain barunya seperti Hilton, Siswanto, dll juga Persib dengan Zulkifli, dan pemain ex Persija-nya adalah kekuatan lama yang patut diwaspadai. Terus ada kekuatan2 baru seperti Mitra Kukar, Persisam, Persiba. Para klub2 kaya dari Kalimantan Timur yang banyak  membuang duitnya dengan membeli bintang2 baru seperti Bustomi, Gonzales dll. Serta ada Persija yang tereduksi kekuatannya oleh masalah dualisme seperti halnya Arema, dan juga ada Deltras yang sekarang lebih ke rasa Arema dengan Beni Wahyudi, Purwaka, Revi, dll. Satu yang membedakan tim2 ISL lainnya dengan Arema ISL adalah mereka dipersiapkan lebih lama.

Namun ada satu nama yang membawa harapan di Arema ISL, nama yang sangat familiar walau minim pengalaman dalam menukangi Tim profesional seperti Arema, nama tersebut adalah Woflgang Pikal. Mantan asisten Alfred Rield ini membawa harapan baru bagi sebagian Aremania, dan banyak yang berharap sentuhan seperti timnas piala AFF dapat ditularkan ke Arema ISL musim ini. Semoga saja kedua Arema dapat berkiprah dengan baik di dua Liga dan membanggakan kita Aremania dan bukan menjadi sekedar pelengkap suatu kompetisi saja. Kompetisi musim ini telah dmulain, Game is On, selamat Berjuang Arema-Aremania.

Salam Satu Jiwa

1 komentar:

DJADWAL AREMA ISL MUSIM 2011/2012 PUTARAN PERTAMA

19.29 [Ai] Arema Indie 0 Comments


1. Selasa, 6 Desember 2011, Arema VS Persela
2. Sabtu, 10 Desember 2011, Persiba vs Arema
3. Rabu, 14 Desember 2011, Gresik United vs Arema
4. Rabu, 4 Januari 2012, Arema vs Persiram
5. Minggu, 8 Januari 2012, Arema vs Sriwijaya FC
6. Jumat, 13 Januari 2012, Persidafon vs Arema
7. Rabu, 18 Januari 2012, Deltras vs Arema
8. Minggu, 22 Januari 2012, Arema vs PSMS
9. Sabtu, 28 Januari 2012, Arema vs PSAP
10. Rabu, 1 Februari 2012, Persisam vs Arema
11. Minggu, 5 Februari 2012, Mitra Kukar vs Arema
12. Kamis, 16 Februari 2012, Arema vs PSPS
13. Minggu, 19 Februari 2012, Arema vs Persija
14. Minggu, 11 Maret 2012, Pelita Jaya vs Arema
15. Kamis, 15 Maret 2012, Persib vs Arema
16. Minggu, 25 Maret 2012, Arema vs Persipura
17. Kamis, 29 Maret 2012, Arema vs Persiwa


* Masih ada kemungkinan jadwal juga berubah karena sampai saat ini Sriwijaya FC blom menunjukan secara resmi bakal merapat ke ISL atau ke IPL. dan sementara jadwal dibuat tanpa menyertakan siaran langsung antv karena blom nemu.

0 komentar:

DJADWAL AREMA IPL MUSIM 2011/2012 PUTARAN PERTAMA

19.22 [Ai] Arema Indie 0 Comments

1. Sabtu 26 November 2011, Persipura vs Arema
2. Selasa 29 November 2011, Persidafon vs Arema
3. Kamis 8 Desember 2011, Arema vs Bontang FC
4. Minggu 11 Desember 2011, Arema vs Mitra Kukar
5. Sabtu 17 Desember 2011, Arema vs Persija
6. Rabu 21 Desember 2011, Arema vs Persebaya
7. Kamis 5 Januari 2012, Persiraja vs Arema
8. Minggu 8 Januari 2012, PSMS vs Arema
9. Kamis 12 Januari 2012, Arema vs Persiba Bantul
10. Minggu 15 Januari 2012, Arema vs Persib
11. Kamis 26 Januari 2012, Arema vs Persijap
12. Kamis 2 Februari 2012, Persema vs Arema
13. Minggu 5 Februari 2012, Persibo vs Arema
14. Sabtu 11 Februari 2012, PSM vs Arema
15. Rabu 22 Februari 2012, Arema vs Sriwijaya FC
16. Sabtu 25 Februari 2012, Arema vs Semen Padang


* Kemungkinan masih banyak jadwal yang berubah karena banyak perserta yang kabur ke ISL

0 komentar:

5 TOKOH DIBALIK PERPECAHAN AREMA DAN AREMANIA

12.33 [Ai] Arema Indie 0 Comments


SEPERTI kita ketahui semua, dalam episode ke ruwetan Arema kali ini adalah merupakan suatu episode yang menurut ayas adalah yang paling ruwet dari episode-episode sebelumnya (model e koyok sinetron gitu loh). Karena apabila dalam episode2 terdahulu polemik yang muncul dalam sejarah kehidupan Arema paling2 adalah masalah dana, dana,dan dana. Dan polemik tersebut tidak membuat adanya suatu masalah yang bisa membuat Arema menjadi seperti saat ini. Akan tetapi dalam episode terakhir yang masih tayang saat ini, adalah episode dimana menayangkan adanya konflik dalam diri Arema yang mengakibatkan adanya perpecahan, muncul 2 versi kepengurusan Arema FC. Dan hal ini sudah pasti adalah hal yang paling tidak pernah nawak2 Aremania bayangkan sebelumnya. Suatu sebuah ironi dan klimaks dari drama kehidupan Arema. Tentunya dalam drama kali ini ada aktor yang berperan dibalik semua. Dan ayas berdasar info yang berasal dari www.aremastore.com mencoba menganalisanya. Coba check this out!
1. Lucky AZ : (ikul)
  • Anak dari pendiri AREMA (ACUB ZAINAL) dan mewarisi kependirian Arema 1987, setelah sebelumnya bernama Armada dan kini berganti Arema Indonesia.
  • Melakukan proses take offer kepada PT.Bentoel di tahun 2003 dengan mediasi Iwan Kurniawan (pengusaha /taipan kota Malang), dan mendapatkan aspek ekonomis dari proses ini.
  • Menjadi mediator pertemuan ER, M.Nur dengan ADS
  • Diurus kan proses akta sebagai dewan pendiri di pengadilan kota Malang oleh Andi Darussalam, bahkan yang membayar Andi Darussalam. Dan diajak bergabung dengan Kubu M.Nur oleh ADS.
  • Melakukan perjanjian dengan PT.Ancora dengan notarir Rahmad Pratono alias Toni di hotel Tugu juga melakukan pencairan dana awal. Namun bukan PT.Arema Indonesia yang melakukan perjanjian melainkan PT.Arema Nusantara Persada, bagaimana hubungannya dengan PT.Arema Indonesia, tidak pernah ada kejelasan, meskipun klaim –nya PT.ANP ini sebagai badan usaha yang membiayai Arema Indonesia dengan mencarikan sponsor maupun investor. Pertanyaannya apakah tidak melanggar UU pencucian Uang atau money loundry ?.
  • Uang hasil pencairan dengan Ancora, sebagai modal awal HABIS dibagi-bagi, dengan penjelasan fee etika alias uang persenan Makelar. Uniknya sang penanda tangan juga memposisikan sebagai makelar. Hal inilah yang kemudian membuat ADS pecah kongsi dengan Ikul.
 
2. Iwan Kurniawan
  • Pengusaha dan taipan kota Malang
  • Suka dan cinta dengan sepak bola apalagi Arema, faktanya sejak jaman Lucky Az kerap mengeluarkan uang untuk membantu Arema baik itu hibah ataupun pinjaman.
  • Tidak menyukai Lucky Az ada di Arema, karena beranggapan sudah menjual Arema dan kerap bersebrangan kebijakan. IK menganggap Ikul selalu membawa arema ke jalur politis, sejak pilkada Kota Malang dengan Ikul mengusung Hasanudin Latief sedangkan IK mendukung Peni Suparto, Pilkada Kabupaten Ikul mendukung Geng Wahyudi dan IK mengusung RK
  • Mengaku memegang surat tanah dan rumah milik Ikul sebagai jaminan hutang yang belum lunas.
  • Kini mendukung RK untuk merebut Arema dari Ikul.
  • IK juga dikenal dekat dengan M.Nur sejak keduanya bersinergi di pembangunan kota Malang, ketika M.Nur menjabat sebagai Sekkota. Konon IK juga menjadi pengelola ”tabungan” M.Nur dari hasil selama menjabat Sekkota.
  • Pendukung REVOLUSI PSSI, dengan membiayai aremania yang melakukan demo ke Jakarta sebagai bentuk kedekatan dengan kubu Medco juga George Toisuta.
  • Bersahabat dengan Andi Darussalam
 
3. Andi Darussalam Tabusala
  • Ex. Direktur PT.Liga Indonesia, memiliki kedekatan emosionel denga AREMA
  • Bersahabat dengan Iwan Kurniawan dan M.Nur meskipun tidak pernah masuk dalam legal formal, secara de-facto posisinya terlibat aktif dalam penunjukan dua klub baru sebagai peserta Galatama di jaman Acub Zaenal (ayah Ikul) sebagai ketua Badan liga kala itu.
  • Ikut membantu proposal pengajuan dana untuk pemugaran dan renovasi stadion Gajayana oleh Ikul kala itu kepada Nirwan D Bakrie. Uang yang didapat dari NDB, konon tidak turun utuh ”lagi-lagi” sudah dipotong oleh Ikul.
  • Terlibat aktif dalam penolakan merger Arema-Persema, setelah Pt.Bentoel berniat membubarkan Arema Indonesia, hingga mempertemukannya dengan Darjoto Setiawan dan Iwan Kurniawan untuk membentuk Arema baru
  • Merekomendasi M.Nur sebagai ketua Yayasan Arema, karena kedekatan ketika M.Nur mengelola Persema Malang.
  • Melakukan agitasi dan propaganda kepada aremania setelah M.Nur dianggap sudah melenceng dari rule nya ketika M.Nur menandatangani perjanjian dengan konsorsium LPI . Bahkan berniat membawa Arema ke LPI. Meskipun awalanya ADS sangat mendukung M.Nur untuk mendapatkan sponsor dari bank Saudara milik medco grup.
  • Bersitegang dengan IKUL, lantaran menganggap IKUL wanpretasi dengan melanggar kesepakatan, serta memberikan keterangan bohong soal pencairan uang dari ANCORA.
  • Setelah dua tahun mengelola Arema meskipun tak secara langsung Merasa di khianati oleh Rendra Kresna, yang menjalin kerjasama dengan sosok Iwan Budianto.
  • Menabur kebencian kepada Iwan Budianto, lantaran merasa dilecehkan dengan kalimat,”Maaf bang, investornya tidak percaya kepada abang”. Sekaligus membuatnya memilih bergabung kembali dengan M.Nur yang selama hampir satu musim kompetisi di benci-nya
  • Tidak menyukai dan menyenangi Arema versi RK dengan dalih secara ilegal/tidak sah, meskipun alasan lain karena keberadaan Iwan Budianto yang masih diperjuangkan sebagai Dirut oleh RK cs yang dianggapnya bukan sebagai jalan terbaik rekonsiliasi
 
4. M.Nur ( MN)
  • Mantan sekota Malang, dikenal dekat dengan pengusaha asal kota Malang.
  • Ketua Yayasan Arema hasil rekomendasi ADS.
  • Melakukan kesalahan dengan menyepakati tentang AREMA LPI, sebagai komitmen sponsor bank Saudara senilai 5 M yang ternyata hanya dikucurkan sebesar 1,5 M.
  • Menjadi public enemy Aremania karena dianggap menjadi pengkhianat dan berpotensi membawa Arema keluar jalur, kala itu.
  • Mencari dan mencairkan gaji pemain dengan mendapatkan investor dari SAID AMIN (pengusaha Kaltim) dengan mediator Edy Rumpoko. Kabar terakhir LPJ penggunaan uang dipertanyakan oleh Said Amin karena ada ratusan juta yang tidak jelas penggunaannya setelah uang diserahkan kepada ER dan MN.
  • Saat ini menjadi penguasa tunggal Arema, lantara update akta yayasan masih tetap mencantumkan namanya sebagai Ketua Yayasan sekaligus Pjs Dirut.PT.Arema Indonesia dengan direktur Siti Nurjanah.
  • Dekat dengan Arifin panigoro karena mendapat back-up dana juga keamanan posisi. Bersahabat dengan Andi Darussalam Tabusala
  • Dapat sokongan dana dari grup OSO melalui Said Amin
  • Tetap pegang kendali atas PT.Arema Indonesia secara de jure.
 
5. Rendra Kresna (RK)
  • Bupati Kabupaten Malang penguasa GOLKAR kab.Malang
  • Bendahara Yayasan Arema kemudian mengundurkan diri sebagai prasyarat pencalonan dalam PILKADA kab.Malang
  • Diangkat sebagai Presiden Kehormatan, agar tetap menjaga kedekatan dengan Aremania, khususnya dari kab.Malang agar tetap bisa menjadi konstituen-nya di pilkada.
  • Melakukan politisasi aremania dengan dalih pembentukan korwil di wilayah kabupaten Malang (kampanye terselubung).
  • Berambisi menjadi penguasa daerah selama dua periode, sesuai ketentuan UU.
  • Masuk ke Arema atas rekomendasi Iwan Kurniawan. Meskipun sangat terlihat kurang
  • Menyukai sepak bola, meskipun sebagai pengcab PSSI kab.Malang, semua dilakukan atas dasar politisasi.
  • Menggandeng Bambang Winarno, penasehat yayasan Arema untuk memuluskan jalannya dengan me-lengserkan M.Nur dari posisi-nya setelah merasa mendapatkan dukungan dari aremania.
  • Melakukan deal dan kesepakatan pengelolahan Arema dengan Iwan Budianto, setelah sebelumnya mengaku sudah memecat M.Nur, meskipun posisinya dipertanyakan sebagai apa?
  • Bersikukuh memperjuangkan posisi IB sebagai dirut, konon RK sudah menerima uang sebesar 1 M dari IB atas deal ini.
Dari analisa diatas 5 orang inilah yang harus bertanggung jawab atas kisruh AREMA dan aremania. Kalaupun ada tokoh-tokoh lain yang bermunculan selama carut marut kisruh SINGO EDAN ini, levelnya tidak se-kunci lima tokoh ini.
Maka dengan ini kami meminta pertanggung jawaban baik secara MORIL, ETIKA dan juga atas nama AREMA…kembalikan AREMA kami menjadi SATU kembali…Jangan karena Kekuasaan dan uang kalian mengorbankan aremania dan AREMA yang sudah menjadi pemersatu dan persaudaraan.
Mungkin kelima orang yang ada di atas menurut ayas adalah hanya merupakan aktor2 yang berperan sesuai dengan peran masing-masing. Akan tetapi ayas berpendapat ada sutradara atau dalang yang di balik semua ini. Siapakah dia? Mari kita tanya pada rumput yang bergoyang.
Semoga episode drama kehidupan Arema kali ini akan segera berakhir dengan happy ending bagi semua. Dan klimaks yang terjadi saat ini adalah merupakan puncak dari semua konflik dan polemik yang terjadi, dan akan menjadi titik balik bagi Arema FC untuk dapat mengarungi drama kehidupan yang lebih baik ke depannya dan dapat berprestasi lebih baik lagi Amieeeeeeen……………

Sumber : Satubola
Salam Satoe Jiwa
*artikel ini adalah re-post dari :
http://junedoyisam.wordpress.com/2011/11/19/5-lima-orang-paling-harus-bertanggung-jawab-atas-perpecahan-arema-dan-aremania/#comment-337

0 komentar:

AREMANIA AKAN DUKUNG AREMA DIMANAPUN

20.28 [Ai] Arema Indie 1 Comments


 Dari polling ini juga tergambar betapa loyalnya Aremania terhadap Arema, walau dilanda konflik Aremania tetap setia dan tak perpaling dari Singo Edan yang jadi kembar ini.

Inilah hasil polling yang sedikit mewakili suara aremania, terutama Aremania yang bergabung di Facebook Page aremania (http://www.facebook.com/comunitasarema) yang diadakan beberapa waktu yang lalu. Dalam poling tersebut dilontarkan pertanyaan seputar dukungan Aremania terhadap hadirnya "Dua Arema" di "Dua Kompetisi" yang berbeda pada musim ini.

Dan dalam polling tersebut ditanyakan yang intinya bakal dikemanakan dukungan Aremania ditengah hadirnya "Dua Arema" di "Dua Kompetisi" yang berbeda pada musim ini. Dan dari jawaban nawak2 Aremania tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar loyalitas Aremania tidak mempersoalkan Arema dipegang siapa atau berlaga di kompetisi mana. Dan mereka tetap bakal mendukung semua Arema, baik Arema ISL kubu Rendra dan juga Arema IPL kubu M Nur. Boleh dibilang sebagian besar Aremania cenderung memilih netral atau tak mementingkan figur yang berseteru (Rendra atau M Nur) tapi lebih mementingkan nama Arema buat didukung. Hal ini tercemin dari 46% nawak2 Aremania memilih jawaban + Dukung semuanya apapun Arema-nya.

Sedangkan jika dibandingkan antara Arema ISL kubu Rendra dan Arema IPL kubu M Nur, sangat jomplang sekali perbandingannya. Ini karena tak ada satupun Aremania yang menyatakan dukungannya terhadap Arema IPL-nya M Nur, alias 0% hasil polling ini. Ini membuktikan citra M Nur dimata Aremania memang sudah habis, mulai dari kasus pendaftaran Arema ke LPI sampe tunggakan gaji pemain Arema musim lalu, publik Aremania mempercayai bahwa semua itu buah kesalahan dari M Nur yang lari dari tanggung jawabnya.

Dan hasil Arema IPL yang cuma didukung 0% oleh Aremania berbanding jauh dengan Arema ISL Rendra. Ternyata masih banyak Aremania yang bersimpati dan percaya terhadap Arema Rendra yang bakal berkompetisi di ISL ini tergambar dari pilihan Nawak2 Aremania sebesar 32% dari total seluruh pemilih yang menyatakan dukungannya. Ini tak lepas karena Rendra Kresna dkk dianggap sebagian Aremania cukup berjasa dan berperan penting terhadap sepak terjang Arema Indonesia di dua musim terakhir. Ditambah lagi dalam konteks konflik dualisme manajemen Arema, pihak Rendra adalah pihak yang di Dzolimi PSSI dengan memutusan M Nur sebagai pengelola Arema yang resmi. Dan seperti kita tau, sat ini PSSI sedang menjadi soroitan negatif oleh banyak kalangan sepakbola Indonesia termasuk Aremania karena keputusan2nya yang aneh bin ajaib.

Bisa jadi dukungan Aremania bakal semakin menguat ke Arema ISL jika PT. Liga Indonesia mengabulkan Arema Rendra sebagai salah satu kontestasn resmi ISL. Apalagi jika nanti skuad yang kini sedang dibangun Joko Susilo dibawah komando Rendra Kresna menunjukkan perkembangan yang menjanjikan dan mampu berprestasi di ISL. Saat ini, skuad Arema ISL masih jauh persiapannya jika dibandingkan dengan Arema M Nur yang di arsiteki Milomir Seslija yang dipersiapkan untuk IPL.

Selain itu, dari polling tersebut juga tergambar betapa loyalnya Aremania terhadap Arema, walau dilanda konflik dan dualisme dan hampir mustahil diselesaikan. Aremania tetap setia dan tak perpaling dari Singo Edan yang jadi kembar ini. Sesuai dengan jumlah 0% alias tidak ada Aremania yang memilih jawabab + Tidak mendukung Arema manapun. Dan memang seharusnya begitulah Aremania, walaupun kalah atau menang, degradasi atau juara, apapun keadaannya Aremania akan selalu mendukung dibelakang Arema.

in win or lose, till the end
whatever it happen
we will stay behind you
Salam Satu Jiwa



Inilah Pertanyaan dalam polling tersebut :
Kompetisi sebentar lagi Kompetisi bergulir, dan kita harus merelakan bahwa Aremania musim ini mempunyai dua tim Arema untuk didukung. Dari 20 ribu lebih anggota FP ini, mungkin sedikit mewakili suara ribuan Aremania diluar sana. Siapakah yang umak dukung pada musim 2011/2012 ini ? (apapun jawabanmu kita tetap Utas Aremania)
-----------------------------------------------------------------------------
Dan dari 4 pilihan jawaban yang disediakan Aremania menjawab :
+ Dukung semuanya apapun Arema-nya 46%
+ Arema ISL  32%
+ Arema IPL  0%
+ Tidak mendukung Arema manapun 0%
-----------------------------------------------------------------------------
Dan ada pula sebagian nawak Aremania menambahkan jawaban sendiri :
+ Salam Satu Jiwa 4%
+ Gw Slalu Dukung Aremania, Ampe pun mati Dukung Arema 18%

1 komentar:

AREMA ISL OR NOT ?

13.01 [Ai] Arema Indie 0 Comments


Tampaknya harapan Arema Rendra dan Aremania untuk melihat Arema bisa berlaga di kompetisi di Indonesia Super League semakin tipis.

HARI SEMAKIN HARI dinamika dunia persepakbolaan Indonesia berubah begitu cepat, jika kemarin beritanya begini sekarang kok kabarnya jadi begini. Inilah babak baru PSSI dibawah kepemimpinan Djohar Ipin, bukannya iklim sepakbola semakin baik, malah perpecahan yang ada di mana2, begitupun juga di Arema.

Saat ini Arema terpecah jadi dua, ada yang menyebut Arema Rendra dan Arema M Nur, ada pula yang menyebut sebagai Arema Sultan aguung dan Arema Tidar, dan kini ada sebutan baru Arema ada dua yaitu Arema ISL dan Arema IPL. Iya saat ini ada dua kompetisi yang berbeda yang bakal bergulir di pentas sepakbola domestik kita, ISL di klola PT LI dengan peserta klub2 yang membelot dari PSSI, dan yang setia dibawah PSSI mengikuti IPL dengan PT. LPIS sebgai pengelolanya.

Dan saat ini Aremania mempunyai dua Arema yang sedang bersiap diri mengikuti dua kompetisi terseebut. Untuk Arema M Nur sudah jelas bakal tetap setia mengikuti kompetisi "resmi" PSSI yaitu IPL. Ibaratnya, walau Gunung Semeru meletus Arema yang berkantor dijalan Tidar itu tak akan pindah haluan dari IPL dan pastinya itu yang diharapkan PSSI.

Sedangkan untuk Arema yang dikelolah kubu Rendra Kresna yang sudah sejak dini memploklamirkan siap berkompetisi di Indonesia Super League malah diliputi ketidak jelasan status. Seperti cinta yang bertepuk sebelah tangan, Arema Rendra yang sedang menyeleksi pemain untuk berlaga di ISL tak kunjung dimasukkan sebagai salah satu peserta Liga Super musim ini. Bahkan, PT LI sebagai pengelolah ISL membatalkan Arema sebagai tuan rumah Inter Island Cup, turnamen pra musim bagi para peserta ISL.

Joko Driyono sebagai orang nomor satu PT LI musim lalu mengungkapkan bahwa, sebelum PT. LI memasukkan Arema sebagai peserta ISL musim ini, kedua kubu Arema harus melakukan rekonsiliasi dan menyatukan manajemen dan tak ada lagi dua Arema. Hal senada juga di ungkapkan mantan Wakil PSSI era Nurndin Halid, Nirwan Bakrie. Nirwan yang juga mensponsori Arema melalui Ijen Nirwana menginginkan dua Arema yang berseteru untuk bersatu, dan kembali berkompetisi di ISL.
Kenangan manis saat Arema juara ISL dua musim yang lalu. (foto/ongisnade.co.id)

Inilah dia, syarat Arema harus rekonsiliasi dan bersatu baru kemudian diterima menjadi peserta ISL kayanya sulit tercapai. Terlihat betapa beda kiblat kedua kubu Arema saat ini. Arema Rendra yang cenderung menentang Arus PSSI saat ini sementara Arema M Nur adalah pendukung PSSI dan IPL bahkan sejak LPI masih berstatus breakaway league. Kalau toh kedua Arema sepakat bersatu lagi, apakah akan semudah itu pihak M Nur mau  menyetujui ikut kompetisi diluar PSSI. Tampaknya bakal susah...

Tampaknya harapan Arema Rendra dan Aremania untuk melihat Arema bisa berlaga di kompetisi di Indonesia Super League semakin tipis. Dan malah ini mungkin adalah jawaban buat Aremania yang menginginkan "Utas Arema" dengan tereleminasinya Arema Rendra dari ISL Aremania punya satu Arema untuk didukung, yaito Arema Along cs yang berlaga di Indonesia Premier League nya PSSI.

Namun seperti yang Ayas bilang diawal tulisan ini, dinamika dunia persepakbolaan Indonesia berubah begitu cepat. Kita tunggu mungkin besok dinamika dunia persepakbolaan Indonesia berubah lagi dan akan ada kejutan baru disana. Kita lihat saja.

Salam Satu Jiwa

0 komentar:

AREMA VS AREMA

13.58 [Ai] Arema Indie 0 Comments



Hmm.... Arema ada dua? Padahal pada musim kemarin Arema cuma ada satu dan berhasil jadi runner up Liga Indonesia, bahkan pada pertandingan terakhir  8 gol Arema ke gawang Bontang FC masih terasa manisnya dibenak kita semua.  Apakah ini sungguhan? Apakah ini hanya mimpi? 

Ternyata semua ini adalah nyata, hampir tiga bulanan kita disuguhi kabar tetang dualisme ditubuh Arema kita ini yang memenuhi media cetak, online dan media jaringan sosial kita. Kini kita mempunyai dua Arema dan kayanya bakal ada dua kompetisi juga, dan kayanya lagi kita bakal mempunyai satu wakil Arema ditiap kompetisi tersebut. Bukannya ini sesuatu yang hebat, ehmm atau tidak? Dua tim di dua kompetisis yang berbeda mengingatkan kita pada tim tetangga sebelah yang juga punya dua tim kembar yang hadir di dua kompetisi berbeda, dan mereka berhasil tidak menghasilkan apa-apa, yang satu peringkatnya ga jelas, yang satu kompetisinya ga jelas karena hanya jalan setengah musim. Dan malah dua tim ini berhasil  memecah bassis suporter mereka dan berujung dengan saling serang, dan itu ga baik.

Semua ini bermula dari PSSI rezim Djohar, bukan menyempurnakan kompetisi yang sudah ada yakni Indonesia Super League (ISL), tapi malah malah memaksakan mengusung orang2 dari Liga Primer Indonesia-nya Arifin Panigoro dan membikin Indonesia Premier league (IPL) sebagai pengganti ISL. Sebenarnya ISL kompetisi sudah cukup ideal sebagai cikal bakal menuju kompetisi profesional di Indonesia, PSSI yang sekarang seharusnya cukup mengganti perangkatnya saja, seperti wasit, komisi wasit, komisi banding, dll dengan orang2 yang kompeten dengan sepakbola serta menyempurnakan regulasi yang mengatur kompetisi tersebut. 

Kini klub2 calon peserta kompertisi level atas PSSI, Indonesia Premier League atau IPL terpecah, sebagian bertahan dan ikut kompetisi IPL PSSI dan sebagian memilih menghidupkan ISL dan berkompetisi di luar PSSI. Dan hal ini pun berimbas ke tubuh Arema. Saat ini ada dua versi Arema yang bisa kita kenal, Arema Versi M Nur atau Juga disebut Arema Tidar adalah Arema  yang diakui oleh PSSI dan ada juga Arema Versi Rendra Kresna atau juga disebut Arema Sultan Agung yang tidak diakui PSSI.

Arema IPL
Setelah beberapa lama berpolemik dan beradu argumen antara Kubu Rendra dan Kubu M Nur di media , juga diiringi hengkangnya beberapa pemain andalan Arema, akhirnya PSSI memutuskan bahwa manajemen M Nur lah yang berhak mengelola Arema. Dan sejak saat itu para pemain Arema yang sebelumnya merasa nasibnya ga jelas akibat konflik internal tersebut merapat ke kubu Arema M Nur. Saat ini Arema M Nur diperkuat muka-muka lama Arema di ISL musim lalu, seperti Noh Alamsyah, Ridhuan, Roman, Esteban, Dendi Santoso dll, serta beberapa pemain baru seperti Jaya Teguh Angga, Legimin Raharjo, dll.  

Aksi Roman saat laga ujicoba Arema M Nur. (Foto/wearemania.net)

 Bisa dibilang skuad Arema M Nur sudah 90 persen siap berkompetisi, apalagi dengan hadirnya Milomir Seslija sebagai pelatih asal Bosnia yang mempunyai tipikal seperti Robert Rene Albert membuat masa depan skuad Arema M Nur terlihat menjanjikan. Sejauh ini, kinerjanya sangat baik terbukti dengan hasil uji coaba Arema M Nur yang tak pernah kalah, walau memang musuh yang dihadapi bukan lah lawan yang sepadan untuk kelas Arema. Selain itu  Arema M Nur memilih mengakhiri kiprah Arema yang sudah beberapa tahu bermarkas di Kanjuruhan, dan M Nur menjadikan Stadion Gajayana sebaga Home Base Arema musim ini, kan ga mungkin klo kubu M Nur menyewa jasa Stadion Kanjuruhan kepada kubu Arema lawannya yakni Rendra Kresna sebagai Bupati Malang.

Sebagai Arema yang diakui PSSI, sudah tentu Arema versi M Nur mengikuti kompetisi dibawah PSSI yaitu Indonesia Premier League (IPL) yang dikelola PT. Liga Primer Indonesia Sportindo (PT. LPIS). Saat ini PSSI mengklaim ada 18 klub yang bakal jadi peserta IPL ini. Mereka yaitu yaitu Persiraja, PSMS, Semen Padang, Persib, Persija, Persijab Jepara, Persiba Bantul, Persibo Bojonegoro, Persebaya, Persema, Arema, PSM Makasar, Bontang FC, Persidafon, Persiwa, Persipura, Mitra kukar, dan Sriwijaya FC.

Dan  menurut PSSI, IPL sudah dimulai Mulai Kick off tanggal  26 November 2011 ditandai dengan pertandingan pembuka oleh Persib lawan Semen Padang di Stadion Jalak Harupat Bandung. Namun setelahnya hampir sebulan lebih tidak ada pertandingan lagi, bahkan jadwal pertandingan lengkap peserta belum juga dirilis. Padahal PSSI dan PT. LPIS mempunyai persiapan yang lama buat menggelar IPL. Menurut PT. LPIS kompetisi kembali akan bergulir pada 26 November 2011 mendatang. Dan sebagai pertandingan pertama Arema M Nur di pentas IPL Arema bkal menjamu PSM Makasar di Gajayana.
Menurut jadwal pertandingan semula di keluarkan PT. LPIS yang sempet diprotes klub2 karena amburadul, Arema bakal mulai bertarung pada 27 November menjamu PSM Makassar. Lawan maupun status pertandingan (kandang/tandang) bisa saja berubah tergantung revisi dari PSSI. Yang pasti Arema tetap berasumsi kompetisi akhir November.

Arema ISL
Sedangkan Arema versi Rendra Kresna, adalah Arema dengan susunan manajemen yang sama dengan Arema yang berlaga di ISL musim lalu, namun dijajaran pemainnya hanya menyisakan para pemain Arema Junior karena pemain senior lebih memilih mengikuti Arema M Nur yang diakui PSSI atau memilih hijrah ke klub diluar Malang. Padahal sebelum PSSI memutuskan pihak M Nur sebagai pengelola Arema, semua pemain masih berlatih dibawah asuhan Joko susilo Asisten Pelatih Arema musim lalu, dibawah bendera Arema Rndra Kresna. Dan sejak putusan PSSI memenangkan M Nur, kubu Rendra seakan hilang harapan terhadap Arema. Walaupun didukung mayoritas Aremania namun keputusan tetap di tangan PSSI. Jadi apapun yang dilakukan pihak Rendra Kresna hasilnya bakal tetap sama mengingat kedekatan PSSI sekarang dan LPI Arifin Panigoro mereka pasti berpihak terhadap M Nur. 

Namun semakin kesini, harapan baru buat Arema Rendra muncul ketika di kompetisi level atas PSSI IPL terjadi pergolakan, 14 klub memilih menolak mengikuti IPL yang dikelola PT. LPIS dan lebih memilih menghidupkan PT. LI dan menggulirkan ISL kembali. Mereka memastikan tetap berlaga di kompetisi ISL. Yaitu, Persipura Jayapura, Persija Jakarta, Sriwijaya FC, PSPS Pekanbaru, Pelita Jaya FC Karawang, Persiwa Wamena, Persela Lamongan, Deltras Sidoarjo, Persiba Balikpapan, Persisam Putra Samarinda, Mitra Kukar, Persidafon Dafonsoro, Persib Bandung, Persijap Jepara.

Suasana seleksi pemain Arema Rendra yang disaksikan Aremania. (foto/malangsoccernew.web.id)

Menanggapi gejolak ini Arema M Nur yang resmi diakui PSSI seperti tak bergeming, dan tetap tak akan terseret arus dan tetap setia pada IPL. Sedangkan bagi Arema Rendra yang selama ini kurang harmoniss dengan PSSI yang baru, ini adalah sebuah kesempatan untuk kembali eksis melalui ISL. Bak gayung bersambut, PT. LI juga memutuskan menghidupkan Inter Island Cup (IIC) sebagai kompetisi pemanasan sebelum dimulainya ISL. Bersama dua kota, Bandung dan Samarinda, Malang ditunjuk sebagai salah satu tuan rumah IIC dan Arema Rendra pun menyatakan kesiapannya menggelar IIC di Stadion Kanjuruhan. Dan saat ini skuad Arema Rendra yang belum mempunyai yang pelatih bermodalkan skuad Arema U-21 mengadakan seleksi untuk melengkapi pemain untuk berlaga di IIC dan ISL.

Satu hal yang menarik yang bisa kita bandingkan dari kiprah dua Arema ini, Arema M Nur yang dihuni pemain yang sudah kita kenal seperti Along dan Roman Chmello sedangkan Arema Rendra yang diisi pemain U-21 dan beberapa pemain seleksi pernah bertanding dengan lawan yang sama yaitu PS UMM. Pada laga tersebut Arema M Nur tersebut hanya mampu menang 2-1 atas PS UMM saat bertanding di lapangan Agro Kusuma Kota Batu. Sedangkan Arema U-21 atau yang biasa disebut oleh Arema Rendra mampu unggul dengan Goal 5-1.

0 komentar:

PSSI Is LPI

22.27 [Ai] Arema Indie 0 Comments


SEMAKIN hari semakin jelas wajah Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dibawah pimpinan Rezim Djohar Arifin. Sejak digulingkannya Nurdin Halid dari tahta kekuasaan PSSI, harapan pecinta sepakbola tanah air sangat tinggi terhadap jajaran dan pengurus PSSI yang baru. Namun harapan yang tinggi itu tampaknya bakal bertepuk sebelah tangan, karena sampai saat ini keputusan-keputusan yang dikeluarkan badan tertinggi persepakbolaan di Indonesia tersebut hanya mengakomodir kelompok tertentu saja. Dalam hal ini kelompok tersebut adalah LPI atau Liga Primer Indonesia yang dipunyai oleh bos Medco, Arifin Panigoro.LPI itulah wajah PSSI saat ini.

Awalnya, afiliasi antara PSSI yang sekarang dengan LPI hanyalah sebatas rumor dikalangan pecinta bola di Indonesia, namun sekarang semua terbukti benar adanya. Semua itu tercermin dari putusan-putusan PSSI yang cenderung memihak kelompok-kelompok yang berhubungan dengan LPI.

1. Dimulai dengan pemecatan pelatih timnas Alfred Riedl dengan alasan tidak menemukan berkas dikontrak dengan PSSI. Dan sebagai gantinya PSSI menunjuk Wim Risjsbergen, mantan pelatih PSM Makasar di kompetisi LPI yang setengah musim. Padahal Wim ga mampu membawa PSM ke level tertinggi di LPI melawan tim-tim dadakan, kenapa PSSI ga memilih Rahmad Darmawan ato Jaksen F Tiago ato yang lain yang trek recordnya jelas.

2. Penunjukan Arya Abhiseka General Manajer LPI sebagai General Manajer Tim Nasional Indonesia, walaupun akhirnya PSSI memecat Abhiseka karena tersangkut penggelapan dana Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI). Diduga Abhiseka menilep sekitar Rp 1,7 miliar uang subsidi FIFPRO. Hal ini dibongkar oleh mantan Presiden Kehormatan Asosiasi Pemain Profesional Indonesia, Vennard Hutabarat (Veve) yang akhirnya melaporkan Abhiseka ke pihak yang berwajib.

3. Dikelolahnya Indonesia Super League (ISL) musim 2011-2012  oleh PT Liga Prima Indonesia (LPI) badan usaha baru ini merupakan pengganti  PT Liga Indonesia, yang sudah beberapa  musim terakhir mengelola kompetisi PSSI. Dan CEO PT Liga Prima Indonesia, Widjajanto juga telah ditunjuk PSSI  sebagai direkturnya..

4. Diakomodirnya tiga tim LPI sebagai peserta Indonesia Super League (ISL) musim 2011/2012 oleh PSSI, Persibo Bojonegoro, Persema Malang, PSM Makasar. Padahal tim-tim ini telah menyatakan keluar dari keanggotaan PSSI dan ikut kompetisi diluar PSSI yaitu Liga Primer Indonesia (LPI). Seharusnya keanggotaan mereka diputihkan dahulu melalui Kongres Luar Biasa PSSI dan klo sudah diputihkan keanggotaanya mereka harus mulai dari level bawah jika ingin mengikuti kompetisi dibawah PSSI

5. Dimenangkannya kubu-kubu yang berafiliasi dengan LPI oleh PSSI terhadap tim yang bersengketa internal. Dualisme manajemen Arema antara kubu Rendra Kresna dan kubu M Nur, PSSI memutuskan memilih M Nur ebagai kubu yang berhak mengelola Arema. Dan sepe kita tau, M Nur adalah orang yang hampir membawa Arema mengikuti kompetisi LPI, dan dikubu M Nur pulalah ada nama Siti Nurjannah yang merupakan tim sukses Arifin Panigoro saat pemilihan ketua PSSI beberapa waktu yang lalu. Dan dduga kuat, jika dana yang bakal dipakai mengelola Arema nanti tak tauh-jauh bersumber dari Arifin Panigoro.

Begitu juga dengan perebutan kekuaasan di Surabaya, antara Persebaya Divisi Utama melawan Persebaya 1927 ex-LPI. Yang runyam di Surabaya kedua kubu sama-sama sudah mempunyai pemain dan pelatih untuk musim 2011/2012. Bahkan mantan pelatih Arema musim lalu, Miroslav Janu termasuk pihak yang sudah dikontrak oleh Persebaya Divisi Utama. Namun apadaya, PSSI memilih kedua Persebaya harus merger sebagai penyelesaian dan akhirnya hanya pemain dan pelatih Persebaya 1927 ex-LPI yang bakal di pake dan para awak Persebaya Divisi Utama harus terpaksa jadi pengangguran sampai ada yang memakai jasa mereka disaat kompetisi bentar lagi berlangsung.

Tak jauh beda yang terjadi di Jakarta, Jakmania suporter Persija Jakarta mengancam bakal membokot Persija kubu Hadi Basalamah yang di pilih PSSI untuk berkompetisi di Indonesia Super League (ISL) musim 2011/2012. Putusan PSSI ini lagi-lagi tak jauh-jauh dari LPI, pasalnya Persijakubu  Hadi Basalamah adalah orang-orang dari tim Jakarta FC 1928 yang juga peserta LPI. Kontan saja, Fery Paulus pihak Persija yang dikalahkan pada putusan PSSI bakal menggugat PSSI. Padahal Fery Paulus, menjadi Ketua Umum Persija adalah hasil dari Rapat Umum dari anggota-anggota Persija, dan hasil inilah yang diakui oleh suporter Persija Jakmania. Dengan hasil ini, kemungkinan kita bakal tak bisa lagi menyaksikan aksi-aksi ikon Macan Kemayoran Bambang Pamungkas, Greg Nwokolo, dkk seperti ISL musim lalu, karena pemain Persija yang berlaga di ISL  musim  kemarin berada dibawah kontrak Persija Fery Paulus. Sedangkan Persija Hadi Basalamah kemungkinan bakal memakai pemain mantan Persija FC 1928.

Kompetisi Bakal Diatur LPI
Kini dengan banyaknya orang-orang LPI bercokol di PSSI dan tim-tim peserta liga mendatang tak salah jika ada tudingan PSSI Djohar Arifin adalah boneka Arifin Panigoro. Yang lebih ekstrem lagi, tak salah jika sebagian pihak yang khawatir dengan banyaknya klub yang merger dengan klub ex-LPI dan banyakdimenangkannya kubu berafiliasi LPI dalam sengketa internal klub, maka makin banyak pula tim atau klub di Indonesia yang dikuasai Konsorsium LPI. Karena dengan banyaknya saham yang dimiliki Konsorsium LPI dan banyaknya orang LPI yang berkuasa di tim-tim yang berlaga pada satu kompetisi bukan ga mungkin jika bakal terjadi kong-kalikong antara orang-orang LPI yang berkuasa, dan terjadi pengaturan skor, sapa yang menang, siapa yang kalah, sapa yang juara pada kompetisi nanti. Jangan terkejut jika hasil kompetisi musim ini juaranya tak jauh dari tim atau klub LPI. Kekhawatiran itu benar atau tidak kita liat saja nanti..

PSSI/LPI REVOLUTION CONTINUES..

Salam Satu Jiwa

0 komentar:

AREMA-AREMANIA TERPECAH?

19.20 [Ai] Arema Indie 1 Comments



KONFLIK internal dalam tubuh Arema telah menggerogoti potensi Arema untuk menjadi semakin kuat dan bersinar pada musim kompetisi 2011/2012. Karena disaat tim-tim lain bersiap-siap, dengan membidik pemain juga pelatih incarannya, Arema masih disibukkan dengan debat di media tentang siapa yang berhak memgelola Arema. Hingga saat ini cuma 3 nama yang mencolok yang bisa di gaet manajemen Arema untuk bergabung dengan Bustomi Cs di lapangan. Ketiga nama itu adalah, Si Anak Hilang Arif “Keceng” Suyono, Saktiawan Sinaga dan Dian Agus. Bahkan beberapa pilar penting Arema musim lalu terpaksa hijrah karena ketidakjelasan status dan trauma akan krisis internal Arema seperti musim lalu. Merekah yang telah hijrah adalah Zulkifli, Hendra Ridwan, M Fakrudin, Ahmad Amiruddin, dll dan bukan ga mungkin akan menyusul nama-nama lain yang menebrang ke klub tetangga. Karena sebagai runner up  Liga Indonesia musim lalu, pemain Arema banyak diminati tim-tim lain.

Dan setelah menunggu sekian lama Dualisme pengurus Arema Indonesia Football Club (AIFC) antara kubu Rendra Kresna dan kubu Muhammad Nur berlarut larut, akhirnya PSSI dalam rapat exco beberapa waktu yang lalu memutuskan bahwa yang berhak mengelola Arema adalah kubu M Nur dan kawan-kawan. Lantas berakhirkah konflik internal Arema setelah turunnya keputusan tersebut? Jawabnya adalah, masih jauh dari kata selesai. bahkan mungkin akan semakin menjadi panjang dan meluas. Karena bukan hanya manajemen Arema saja yang terpecah, tapi perpecahan juga menular ke Aremania sebagai pendukung setia kesebelasan AIFC. Aremania pun terpaksa terpecah larut dam kubu-kubuan walau alasan  intinya sama yaitu semua demi Arema yang mereka cintai menjadi  lebih baik. Walaupun sama Satu Jiwa, tetapi isi kepala setiap Aremania belum tentu sama. 

 Pro M Nur - Ikul
Sebagian Aremania merasa harus  mendukung kubu M Nur, karena disana ada Sam Ikul (Lucky Acub Zainal) salah satu tokoh kharismatik Arema yang juga pendiri Arema FC yang juga sangat dihormati oleh banyak Aremania. Selain itu Aremania disini mengangap bahwa Arema itu harus jauh dari tangan penguasa, dalam hal ini Rendra Kresna selaku Bupati Malang. Karena  Aremania tak rela jika Arema disalahgunakan untuk kepentingan suatu kelompok atau kepentingan politik diluar olahraga. Terlebih lagi di kubu Rendra juga terdapat nama Iwan Budianto, sebagai Direktur Arema versi Rendra Kresna sekaligus perwakilan dari Investor. Sebagian Aremania mengingatkan bahwa Iwan adalah pengkhianat yang dulu pernah meninggalkan Arema dikala susah dan membajak para pemain Arema untuk bermain ke Persik Kediri. Katanya, “Ayas lebih percaya Sam ikul dari pada Iwan Budian**k!”

Bahkan ada juga nawak Aremania yang mendukung keputusan kubu M Nur yang bakal menjadikan Gajayana sebagai home base Arema, “Arema yang ayas dukung adalah Arema yang berhome base di Gajayana. Gajayana Rumah Kita, Malang Is Not Indonesia, Arema Is Malang Not Indonesia,” tulis salah satu Aremania di sebuah forum di dunia maya.

Netral
Ada juga Aremania yang menyatakan dirinya adalah netral tak mendukung siapapun, walaupun begitu mendukung M Nur yang telah dipilih PSSI, dan itu seharusnya mengakhiri konflik internal dan Arema segera berkonsentrasi ke persiapan menyongsong kompetisi yang akan segera dimulai. Mereka sudah bosen dengan konflik dualisme ini yang tak kunjung berakhir, sehingga menggangu persiapan Arema juga mental para pemain. Ada anggapan bahwa Aremania seharusnya mendukung Arema siapapun pengurusnya, bukan malah mendukung salah satu kubu. Salah satu nawak Aremania disalah satu forum Aremania di dunia maya, menyebutkan seharusnya Aremania itu, "Ladub adepesan tko hamur.Tuku tiket, ublem stadion, trus masang gendero.Mari masang gendero golek lungguh sing nyaman, tku tahu,aqua josh naaaah kmudian melakukan parade orkestra dan tarian AREMANIA nang tribun timur." Bukan malah demo dijalan mendukung salah satu kubu. Ada juga berujar jika biarlah Arema itu diurus manajemen, dan Aremania tempatnya adalah di Tribun."CONTOHLAH SAM JULES, Wonge gak kolem2 masalah iki, Karena Aremania hanya ada di TRIBUN !!!" komentar salah satu Aremania di wearemania.net.

 Anti M Nur
Adalah Aremania  Anti M Nur, kelompok Aremania yang sering terdengar di media massa dan banyak menghiasi forum-forum di jejaring sosial. Dan tampaknya inilah kelompok Aremania  yang lebih besar dan dominan daripada kelompok Aremania lainnya yang turut terseret dalam konflik internal di Arema. Mereka yang disini, adalah mereka yang tak rela Arema di ambil alih oleh M Nur yang notabene orangnya Arifin Panigoro. Atas jasa M Nur, Arema hampir terseret sebagai peserta Liga Primer Indonesia kompetisi yang di punyai bos Medco Arifin Panigoro, hingga Arema pun sempat diklain telah dimiliki oleh Medco. Hal inilah yang sempat menimbulkan resistensi Aremania terhadap LPI musim lalu. M Nur juga dianggap lari dari tanggung jawab, ketika Arema dilanda krisis finansial, M Nur malah menghilang entah kemana dan menjadi orang paling dicari oleh pemain Arema yang menuntut gaji kala itu. Sekarang  masalah gaji sudah lunas, M Nur datang kembali ke Arema dan mengklaim sebagai pengelola yang sah. 

Begitu juga dengan Ikul yang telah menjual Arema ke Bentoel, dan sekarang  Arema sudah sukses Sam Ikul dianggap ingin untung sendiri dengan bergabung kubu M Nur. Aremania disini menyayangkan sikap Sam Ikul. “Buat lucky, yang semestinya jadi penengah itu anda, bukan aremania, aremania hanya dukung arema, tapi kalau seperti ini, kami akan dukung yang mana? Anda yang semestinya berdiri di tengah, bukan malah mendukung salah satu pihak. Kami menghormati anda, kami ingat jasa2 anda untuk arema, tapi ingatlah, anda juga pernah gagal membawa arema, arema dijual ke bentoel itu juga bukti kegagalan anda, masih ingat? Kita juga sama2 tahu, apa yg telah diperbuat m.nur utk arema pada kompetisi lalu..?? Kalau anda memang orang yang bisa dituakan di kota ini, atau di kalangan aremania, bersikaplah sebagai orang dewasa, jangan slintutan koyok ngono. Jujur saja, kenapa aremania lebih condong ke RK, karena beliau lebih terbuka......” ujar salah satu Aremania.

 Beberapa kali pernyataan sikap hingga demo ke jalan telah dilakukan Aremania Anti M Nur. Hingga mendatangi langsung ke kantor pusat PSSI di Senayan untuk mempertanyakan dan meminta PSSI membatalkan putusan memenangkan kubu M Nur daripada Rendra Kresna. M Nur diduga terpilih sebagai pengelola Arema karena kedekatannya dengan LPI, dan seperti kita tau PSSI yang saat ini berbau LPI sangat kental. Walaupun begitu, kelompok Aremania yang pernah membuat surat peryataan sikap mewakili Aremania seJagat Raya mendukung Arema yang berkantor di Jl. Sultan Agung 9, sempat juga dicibir oleh sesama Aremania yang mungkin bersebrangan pendapat dengannya, "mek 20 Aremania, padahal Korwil iku jumlahe 300an lebih.. Opo iso disebut suara Aremania Jagat Raya. Ini yang bikin sikap aremania apa amplopmania?" kata salah satu Aremania.

Kembali ke Arema
Arema adalah tim besar apalagi didukung oleh Aremania yang juga besar yang tersebr dimana-mana, ga mungkin lepas dari konflik juga pro dan kontra. Aremania walaupun bersalam sama Satu Jiwa, tetapi isi kepala setiap Aremania belum tentu sama.Berbeda pedapat itu wajar selama disampaikan dengan cara-cara yang damai. Untuk itu walsupun kini Aremania terpecah-pecah dalam keyakinannya masing-masing, ada baiknya kita semua kembali mengingat tujuan semula, kenapa kita mendukung kubu ini atau kubu itu, semua itu karena kecintaan kita atas Arema. Atas  nama Arema bersatulah, dan hindari  perpecahan yang tak perlu, kita adalh suporter kreatif, dan cerdas, semoga konflik ini cepat menemukan jawabannya dan cepat usai. Lalu lupakan semua yang pernah berselisih pendapat, dan bersama-sama kita dukung AREMA di kompetisi musim ini. Dukung AREMA menghancurkan lawan-lawan yang menertawakan kita saat ini.

Salam satu jiwa.

1 komentar:

THE BAD BOYS OF AREMA - part 3 (habis)

20.10 [Ai] Arema Indie 0 Comments


Noh Alam Shah
Noh Alam Shah atau juga yang sering dipanggil Along, pernah mengungkapkan dalam interview dengan The New Paper tahun 2006 (media lokal Singapura), bahwa Dia mendapatkan panggilan “Along” saat terlibat dalam sebuah gengster ketika masih muda. “Along” yang dalam Bahasa China dan Bahasa Melayu adalah sebutan untuk “Kakak” atau “Pemimpin” dalam kelompok geng China (triad).  Along adalah striker sempurna, Dia memiliki kekuatan fisik, tidak kenal lelah, unggul kecepatan, kuat dalam duel bola udara, dan oportunis didaerah gawang lawan.  Namun Along juga merupakan sosok yang kontroversial bahkan sejak sebelum bergabung dengan Arema. Muhammad Ridhuan yang merupakan rekan sekompatriot Along pernah menuturkan bagaimana temperamen dan kontroversialnya rekannya itu. 

“Ketika Final Piala Singapura 2007, Alam Shah yang membela Tampines Rovers terlibat insiden dengan sesama rekannya di timnas Singapura, Daniel Bennett yang saat itu membela SAFFC.  Saat duel  perebutan bola, lutut Along terbang mendarat di kepala Daniel Bennett. Dan keributan antara keduanya pun terjadi, namun ketika berusaha dipisahkan, Along justru menendang kepala bek naturalisasi Singapura tersebut hingga terkapar dan dilarikan ke rumah sakit,” tutur  Ridhuan. “Luar biasanya ketika Alam Shah melakukan hal itu di hadapan presiden yang menonton,” tambahnya sambil tertawa.

“Di Liga Singapura dia dikenal sebagai pemain keras, kalau derby Tampines Rovers lawan SAFFC hampir pasti dia dapat kartu merah. Karakternya memang seperti itu, dia berasal dari daerah keras saat masih kecil. Tapi dia baik, sangat profesional, dan pemain yang hebat,” cerita Ridhuan mengenai pemain yang mengajaknya bergabung ke Arema tersebut.

Dari Negeri Singa ke Kandang Singa
Setelah hijrah ke Arema Along langsung menjadi idola para Aremania, gaya bermainnya keras dan juga gol-golnya menyihir kita semua. Total 14 gol yang berhasil di kemas Along di musim pertamanya di Arema dan sekaligus berhasil mengantarkan Arema sebagai juara ISL 2009/2010 dan Runner Up Piala Indonesia 2010. Namun kontrovesi tetap mengikuti langkahnya hingga ke Malang, akibat karakternya yang keras.

Masih segar dalam Ingatan bagaimana Kita dibuat ketar-ketir, ketika insiden terjadi antara Alam Shah dan F.X. Yanuar, 4 Mei tahun lalu pada pertandingan ISL di Stadion Kanjuruhan saat Arema berhasil menang atas Persela dengan skor 2-1. Banyak kalangan Aremania yang menilai, bahwa ini bakal menjadi dejavu atau ulangan kejadian seperti yang di alami Pacho dan Mbamba yang dihukum dengan terusir dari Liga Indonesia. Apalagi tindakan itu dilakukan ketika pertandingan ditayangkan live  dan disaksikan perwakilan dari AFC, yang sengaja datang untuk memberikan penilaian terhadap ke-profesionalisme-an Arema Indonesia. Benar-benar di depan mata mereka. Bahkan wakil AFC itu terlihat geleng-geleng kepala melihat kejadian tersebut.
 Namun, Along masih beruntung dari dua pendahulunya yang sama-sama Bengalnya, Along hanya di dihukum larangan tiga kali pertandingan pada musim kompetisi tahun 2010/2011 dan denda Rp. 50.000.000,- karena tingkahlaku buruk memegang kemaluan dan menendang pemain Persela Lamongan F.X. Yanuar saat Arema menjamu Persela.

Tak cukup disitu, Along sampai harus menyampaikan permintaan maaf atas kartu merah yang didapatnya ketika tim Singo Edan dikalahkan Sriwijaya FC 2-1 pada pertandingan final Piala Indonesia 2010 di Stadion Manahan Solo. Noh Alam Shah diusir keluar lapangan pada menit ke-20 akibat “tendangan Jet Lee”nya terhadap bek Sriwijaya FC, Preciouse Emuejeraye. Akibat kekurangan jumlah pemain, Arema pun akhirnya harus menelan kekalahan dari Palembang dan harus puas menjadi Runner Up Piala Indonesia.
Namun, kini Along seolah menjelma menjadi orang yang berbeda. Sejak Piere Njanka hengkang dari Arema, Along pun ketiban tugas menjadi Kapten dari skuad Arema. Tugasnya memimpin rekan-rekannya di lapangangan hijau membuat dirinya menjadi lebih tanggung jawab dan kalem dilapangan ga seperti musim lalu. Imbasnya perolehan gol Along juga menurun dari musim kemarin, tapi Arema masih punya banyak gol getter lain selainnya. 

Along dan rekan senegaranya Ridhuan kini dikabarkan bakal meninggalkan Arema, diindikasikan dengan absennya dibeberapa pertandingan terakhir Arema, benar atau tidak Along sudah menjadi bagian Arema. Sekali Arema tetaplah Arema, walaupun pemain tersebut sudah tak lagi berkostum Arema. Keras, tak kenal takut, akrab dan setia kawan  Along adalah Ikon Arema terhadap perjuangan Arema, ditengah badai dan bencana namun tak kenal menyerah hingga menjadi juara. Di nanti aksi-aksi The Bad Boy of Arema lain, pengganti mereka yang telah terhukum dan terusir demi Arema.

Salam Satu Jiwa

0 komentar:

THE BAD BOYS OF AREMA - part 2

17.55 [Ai] Arema Indie 0 Comments



Emile Bertrand Mbamba
Mbamba, adalah satu-satunya pemain asing Liga Indonesia yang pernah bermain di ajang UEFA Champions League. Saat memperkuat klub Israel Maccabi Tel Aviv, Mbamba sempat mencetak gol ke gawang Juventus dsaat Penyisihan Grup C. Dan dari gol tersebut ternyata menodai rekor clean sheat dan kemenangan 100% Juventus. Di Arema, Mbamba tercatat mampu mencetak 17 gol dari 23 kali pertandingan selama musim Liga Indonesia 2007-2008 dan ISL 2008. Ia mempunyai kontribusi besar  dalam mengantarkan Arema menembus babak 8 besar di Liga Indonesia 2007-2008. Di musim pertamanya bersama Arema ia baru memperkuat tim ketika sudah memasuki putaran kedua. Mbamba adalah striker potensial, tak jarang gol yang berhasil dileskkanya adalah gol cantik yang berkelas. Seperti gol yang dicetak lewat tendangan voli dari luar kotak pinalti ketika Arema mengalahkan Persiba Balikpapan 3-0. Namun sayang, ketika menginjak pertengahan Putaran I ISL 2008/2009 Mbamba  harus menerima sanksi dilarang mengikuti sepakbola Indonesia selama 5 tahun oleh Komdis PSSI.

Saat itu Komisi Disiplin diketuai oleh Hinca Pandjaitan, memutuskan melarang Mbamba untuk bermain di Indonesia selama 5 tahun dan juga didenda Rp 50 juta. Mbamba dianggap melanggar empat pasal Kode Disiplin sekaligus. Yakni Pasal 49 ayat 1B, pasal 53 ayat 1, pasal 58 ayat 1 dan pasal 60 ayat 1. Dalam putusan yang disampaikan Wakil Ketua Komdis, Bernhard Limbong ketika itu, bukan hanya Mbamba yang terkena Sanksi, tapi juga beberapa elemen Arema.
1. Ekoyono Hartono, Manajer Arema, dilarang aktif di sepak bola selama 6 bulan dan denda Rp 20 juta.
2. Meiga Kurnia, Kiper Arema, dilarang aktif di sepak bola selama satu tahun plus denda Rp 50 juta
3. Emile Bertrand Mbamba, Striker Arema, dilarang bermain di Indonesia selama lima tahun, plus denda Rp 50 juta
4. Alexander Pulalo, Kapten Arema, didenda Rp 20 juta
5. Panpel Arema didenda Rp 20 juta, plus partai usiran untuk dua pertandingan.

Semua ini buntut dari kisruh saat partai Arema menjamu PKT Bontang, di Kanjuruhan, pada lanjutan kompetisi ISL 2008. Mbamba dilaporkan BLI karena dianggap telah melanggar etika sebagai pemain profesional. Yakni membanting papan pergantian nama setelah dirinya diusir wasit Suprihatin asal Magelang.
Sebenarnya, kericuhan ini dipicu berbagai keputusan wasit dinilai sering merugikan dirinya dan pemain Arema lainnya. Puncaknya terjadi pada menit ke-77. Saat itu dirinya berbenturan dengan Tito Purnomo. Mbamba mengaku dirinya dipukul oleh Tito, namun wasit tak memberikan sanksi apapun kepada pemain PKT tersebut. "Aku lantas menghampiri wasit. Aku tanya mengapa dia (Tito) tak dikartu, padahal pelanggaran itu dilakukan di depan asistennya," terangnya.

Tapi, jawaban yang didapat Mbamba dari wasit asal Magelang tersebut belum memuaskan dirinya. Menurut versi Mbamba, Suprihatin malah berkata bahwa dirinya tak berhak bicara seperti itu ke wasit. "Lalu aku tanya mengapa tak pantas. Kalau aku tak boleh memukul, sedangkan pemain lain boleh memukul. Ini tak adil. Tiba-tiba dia keluarkan kartu kuning," sambung mantan pemain Vitesse Arnhem, Belanda ini.
Setelah diberi kartu kuning, Mbamba mengaku emosinya semakin meledak. Dia masih terus mengejar wasit dan mengatakan bagus. Kemudian dia menanyakan kepada wasit mengapa tak memberinya kartu merah sekalian agar dirinya tak bisa main lawan Persija. Sesaat kemudian, wasit lalu mengganjarnya dengan kartu kuning kedua (kartu merah tak langsung).

Penyesalan memang selalu datang belakangan. Striker Arema Emile Bertrand Mbamba akhirnya mengakui bahwa dirinya tak bisa menahan emosi saat sehingga berbuah kartu merah tak langsung bagi dirinya.
"Saya memang emosi saat itu. Sebab, dengan kartu yang saya terima, saya tak bisa main lawan Persija," Ujarnya. Mbamba dianggap sering melakukan protes berlebihan kepada wasit, sehingga memprovokasi pemain lain dan juga suporter menjadi anarkis.Seperti peristiwa "Kediri Obong" ketika tiga gol Mbamba dianulir wasit ketika Arema berhadapan dengan Persiwa di Babak 8 Besar LI 2007/2008. Mbamba dianggap sebagai provokator dengan protes-protesnya kepada wasit yang memicu Aremania berbuat rusuh dan membakar Stadion Brawijaya kebanggaan Persikmania. Itulah juga yang menajdi pertimbangan PSSI menghukum Mbamba.

Diluar emosinya yang meledak-ledak, Emile Bertrand Mbamba adalah striker yang komplit, punya skill yang bagus dan punya pengalaman yang bagus sebelum bergabung di Arema. Mbamba adalah ikon Arema terhadap perlawanan melawan ketidakadilan dari wasit dipersepabolaan Indonesia. (bersambung)

0 komentar:

THE BAD BOYS OF AREMA - part 1

11.55 [Ai] Arema Indie 2 Comments



KERAS, itulah ciri khas permainan Arema. Keras, ngotot, dan tak kenal menyerah seperti yang ditunjukkan anak-anak Singo Edan dalam laga terakhir menghadapi Bontang FC, pantang menyerah hingga detik-detik akhir. Keras dalam hal ini bukanlah bermain kasar, karena setiap punggawa Arema harus mempunyai bekal teknik yang mumpuni untuk bermain keras tapi bukan mencederai lawan. Dan karakter keras ini ga dipunyai oleh setiap pemain bola, ada yang mempunyai gaya bermain cantik, ada yang mempunyai gaya mengandalkan speed, ada juga yang mempunyai gaya keras, terus menerjang tak kenal takuti emosi yang meluap-luap. Dan karakter yang terakhir inilah yang melekat pada beberapa pemain Arema, dan mereka ini adalah ikon Arema, pahlawan bagi Aremania baik karena jasanya terhadap Arema dan juga karena aksi-aksinya.

THE BAD BOYS
Inilah tiga pemain yang di anggap sebagai ikon Arema, karena karakter kerasnya, karena emosinya yang meluap-luap dan juga karena kontroversi yang menyertainya sehingga sempat dianggap sebagai pemain bermasalah dengan label "not recommended" oleh PSSI.

Pacho Rubio
Francisco "Pacho" Rubio adalah legenda Arema asal Chile, datang ke Arema bersama saudaranya Juan Rubio.  Kiprahnya bersama Arema memang tergolong singkat. Total ia mampu mencetak 10 gol sejak hadir di bumi Arema mulai putaran II Liga Indonesia 2000 (termasuk 3 gol yang dicetak Pacho Rubio dalam 2 pertandingan di babak 8 Besar di Senayan) Kiprahnya bersama Arema di babak 8 besar tersebut menjadi momen emasnya bersama Arema. Bersama Rodrigo Araya dan Juan Rubio memperkuat Arema. Dengan diiringi lebih dari 10 ribu Aremania, skuad Arema bermain heroik dengan mengalahkan Persija Jakarta (2-1), seri melawan Persikota (1-1). Sayangnya langkah Arema terhenti setelah menelan kekalahan telak melawan Pelita Jaya Solo. Hebatnya Pacho yang tergolong bukan pemain jangkung, mampu menghasilkan gol dari tandukan kepalanya hasil dari hasil assist dari Rodrigo Araya. Sayangnya kiprah gemilangnya harus terhentii oleh skorsing seumur hidup PSSI dan membuyarkan harapan Aremania untuk melihat aksi Pacho lebih lama di pentas sepakbola Indonesia.

Ketika itu PSSI jaman Agum Gumelar, Komisi Disiplin yang diketuai Andi Darusalam Tabusalla menganggap tindak-tanduk Rubio seringkali tidak terpuji dan berpengaruh jelek pada perkembangan sepak bola Indonesia. Dan puncak dari ulah Rubio, menurut Tabusalla, terlihat pada babak 8 Besar Liga Bank Mandiri di Jakarta saat itu. Selain sering memancing emosi lawan dengan kata-kata kasar, Rubio juga memukul penyerang Persikota, Simamo A Basille, di Senayan. Ketika itu hari Kamis (13/7), Arema yang tidak diperkuat Rubio karena cedera, baru saja dikalahkan Pelita Solo 0-3. Rubio tiba-tiba memukul Basille yang berjalan di lorong bawah stadion di sekitar ruang ganti pakaian pemain. Saat itu, Basille dan pemain Persikota hendak menuju lapangan untuk bertanding melawan Persija Jakarta.
 
Sehari sebelum kasus pemukulan Basille itu, Pacho sempat mengutarakan kekesalannya terhadap Basille di kora Kompas. Ia meyakini Basille sengaja mengganjalnya ketika Arema lawan Persikota. Akibat tackling Bassile itu, Pacho harus mengalami cedera kaki kanan dan harus beristirahat selama 15 hari. "Dia sengaja melakukannya. Bagaimana seorang yang profesional dapat berbuat seperti itu. Pemain itu tidak melihat di belakang saya ada istri dan anak yang harus diberi nafkah," beber Rubio.

Walaupun kiprahnya tergolong singkat di Arema, Pacho tetap adalah ikon bagi Aremania. Simbol yang melambangkan mental pejuang, pekerja keras dan tak kenal takut demi harga diri Arema. (bersambung)

2 komentar: