GAME IS ON, AREMA IPL - AREMA ISL MUSIM 2011/2012
MUSIM INI Aremania seolah dipaksa untuk memilih, akibat
terpecahnya klub kesayangan Aremania yakni Arema menjadi dua. Saat ini beredar
dua nama Arema yang masing2 mengikuti dua kompetisi yang berbeda. Ada banyak
nama yang diberikan untuk dua Arema ini, yang pertama ada yang menyebutnya
sebagai Arema IPL alias Arema Tidar alias Arema M Nur, dan yang kedua disebut sebagai Arema ISL alias Arema Sultan Agung
alias Arema Rendra.
Begitu banyak opini dari Nawak Aremania mengenai perpecahan
Arema ini, ada yang mendukung salah satu kubu, ada yang memilih netral, ada
pula yang menyayangkan perpecahan ini. Sebagian Aremania bahkan terang2an
mengungkapkap ketidak sukaannya terhadap salah satu kubu, ada juga Aremania
yang juga menjelekkan komposisi pemain kubu Arema yang lainnya, ada juga yang
bingung dan menanyakan salah satu mantan pemain Arema yang bahkan tidak ada di
dua Arema tersebut, dan ada pula yang tetap setia dan mengatakan Arema adalah
Utas.
Ditengah banyaknya opini dukung mendukung yang beredar di
luar sana, kali ini Ayas tidak akan menulis untuk mengajak Nawak2 semua untuk
mendukung salah satu kubu Arema, tapi Ayas mencoba berandai2, dan melihat
perpecahan ini dari sisi positifnya. Jika berharap Arema akan bersatu dalam
satu bendera dan satu kompetisi kayanya ga mungkin, maka bagaimana jika kita
berandai2 bagaimana jika musim ini kedua Arema berhasil menjadi juara di dua
kompetisi dan menguasai dunia sepakbola Indonesia, bisa disebut sebagai Double
Winner Duo Arema. Jadi tinggal mengadu kedua Arema untuk menentukan Arema mana
yang terbaik dalam Derby Super Arema.
Skuad Arema IPL saat acara lanching beberapa waktu yang lalu. (foto/wearemania.net) |
IPL
Jika melihat komposisi pemain dan rival2 di kompetisi
masing2 untuk menjadi juara atau sekedar bertengger di papan atas klasemen,
tampaknya Arema IPL lebih berpeluang daripada Arema ISL. Dilihat di IPLnya PSSI
yang hanya diikuti oleh 13 klub, dan kebanyakan diisi tim ga jelas, seperti PSMS
Medan IPL yang dadakan atau Sriwijaya FC yang dihuni pemain junior U-21
tampaknya bakal mempermudah skuad Arema IPL yang mayoritas dihuni pemain lawas
Arema era juara ISL. Dengan komposisi pemain yang tak banyak berubah, hanya
penambahan di beberapa lini, serta persiapan yang lumayan lama, Arema IPL
sangat mungkin untuk bersaing di IPL.
Nama2 seperti Along,
Ridhuan, Chmello, Guillen, Meiga, Dendi dll yang sudah lama bermain bersama
menambah solid kekuatannya Arema IPL. Penghalang mereka hanya konflik internal
yang baru2 ini terjadi ketika M Nur membajak seluruh awak Arema dari Ikul, dan
membuat beberapa pilar memutuskan hengkang dari Arema IPL karena situasi yang
nyaman dan kondusif tak tercapai. Semoga saja hal ini ga banyak berpengaruh
saat kompetisi dimulai, dan ga bakal terjadi konflik lagi.
Praktis di IPL kekuatan besar hanya Semen Padang yang dihuni
pemain tetapnya seperti musim ISL kemarin, apalagi dengan kemenangannya atas
Persema 6-1 sungguh menggambarkan kekuatan Semen Padang di IPL. Sedangkan untuk
nama Persija IPL dan Persebaya 1927, PSM Makasar, Persibo tim ex LPI yang
kualitasnya belum teruji benar, tim dengan berbagai pelatih baru, banyak pemain
baru juga membuat kualitasnya kemungkinan tak jauh dari Arema IPL. Arema IPL
hanya mencatat kemenangan menyakinkan saat ujicoba di Papua saat menyikat PSM
Makasar 3-0, selebihnya kekuatan Arema IPL masih misteri, apalagi dengan
Pelatih Milomir Seilja yang belom terbukti kepiawaiannya menukangi Along dkk,
karena pernah kalah 2-0 dari Persema saat ujicoba di Agro.
Skuad Arema ISL yang baru di soft launching kemarin. (aremafc.com) |
ISL
Sedangkan buat Arema ISL jalan lebih berat bakal ditempuh, selain
pesertanya lebih banyak yaitu 18 klub, juga rival2nya lebih berat dan lebih
siap menanti. Tim Arema ISL yang baru dibentuk, mempunyai sedikit waktu untuk
persiapannya. Bermaterikan pemain yang seluruhnya baru, didominasi pemain kelas
2 (pemain2 yang tak dipilih klub lain), pemain gaek diatas umur 30 tahun, tanpa
ada nama bintang dan pemain timnas. Bermaterikan Charis, Hesketh, Dian Agus,
Khusnul Yuli, Souza, Beni Kristian dll membuat sebagian Aremania menyangsikan kiprah
Arema ISL di musim ini.
Di ISL masih ada Persipura yang ga banyak perubahan di
komposisi pemainnya merupakan masih rival nomer satu yang ingin dikalahkan semua
klub ISL. Dan ada kekuatan2 lama seperti Sriwijaya FC dengan pemain barunya
seperti Hilton, Siswanto, dll juga Persib dengan Zulkifli, dan pemain ex Persija-nya
adalah kekuatan lama yang patut diwaspadai. Terus ada kekuatan2 baru seperti
Mitra Kukar, Persisam, Persiba. Para klub2 kaya dari Kalimantan Timur yang banyak membuang duitnya dengan membeli bintang2 baru
seperti Bustomi, Gonzales dll. Serta ada Persija yang tereduksi kekuatannya
oleh masalah dualisme seperti halnya Arema, dan juga ada Deltras yang sekarang lebih ke
rasa Arema dengan Beni Wahyudi, Purwaka, Revi, dll. Satu yang membedakan tim2
ISL lainnya dengan Arema ISL adalah mereka dipersiapkan lebih lama.
Namun ada satu nama yang membawa harapan di Arema ISL, nama
yang sangat familiar walau minim pengalaman dalam menukangi Tim profesional
seperti Arema, nama tersebut adalah Woflgang Pikal. Mantan asisten Alfred Rield
ini membawa harapan baru bagi sebagian Aremania, dan banyak yang berharap
sentuhan seperti timnas piala AFF dapat ditularkan ke Arema ISL musim ini. Semoga
saja kedua Arema dapat berkiprah dengan baik di dua Liga dan membanggakan kita
Aremania dan bukan menjadi sekedar pelengkap suatu kompetisi saja. Kompetisi
musim ini telah dmulain, Game is On, selamat Berjuang Arema-Aremania.
Salam Satu Jiwa
mantap sam....
BalasHapusSasaji...