THE BAD BOYS OF AREMA - part 3 (habis)

20.10 [Ai] Arema Indie 0 Comments


Noh Alam Shah
Noh Alam Shah atau juga yang sering dipanggil Along, pernah mengungkapkan dalam interview dengan The New Paper tahun 2006 (media lokal Singapura), bahwa Dia mendapatkan panggilan “Along” saat terlibat dalam sebuah gengster ketika masih muda. “Along” yang dalam Bahasa China dan Bahasa Melayu adalah sebutan untuk “Kakak” atau “Pemimpin” dalam kelompok geng China (triad).  Along adalah striker sempurna, Dia memiliki kekuatan fisik, tidak kenal lelah, unggul kecepatan, kuat dalam duel bola udara, dan oportunis didaerah gawang lawan.  Namun Along juga merupakan sosok yang kontroversial bahkan sejak sebelum bergabung dengan Arema. Muhammad Ridhuan yang merupakan rekan sekompatriot Along pernah menuturkan bagaimana temperamen dan kontroversialnya rekannya itu. 

“Ketika Final Piala Singapura 2007, Alam Shah yang membela Tampines Rovers terlibat insiden dengan sesama rekannya di timnas Singapura, Daniel Bennett yang saat itu membela SAFFC.  Saat duel  perebutan bola, lutut Along terbang mendarat di kepala Daniel Bennett. Dan keributan antara keduanya pun terjadi, namun ketika berusaha dipisahkan, Along justru menendang kepala bek naturalisasi Singapura tersebut hingga terkapar dan dilarikan ke rumah sakit,” tutur  Ridhuan. “Luar biasanya ketika Alam Shah melakukan hal itu di hadapan presiden yang menonton,” tambahnya sambil tertawa.

“Di Liga Singapura dia dikenal sebagai pemain keras, kalau derby Tampines Rovers lawan SAFFC hampir pasti dia dapat kartu merah. Karakternya memang seperti itu, dia berasal dari daerah keras saat masih kecil. Tapi dia baik, sangat profesional, dan pemain yang hebat,” cerita Ridhuan mengenai pemain yang mengajaknya bergabung ke Arema tersebut.

Dari Negeri Singa ke Kandang Singa
Setelah hijrah ke Arema Along langsung menjadi idola para Aremania, gaya bermainnya keras dan juga gol-golnya menyihir kita semua. Total 14 gol yang berhasil di kemas Along di musim pertamanya di Arema dan sekaligus berhasil mengantarkan Arema sebagai juara ISL 2009/2010 dan Runner Up Piala Indonesia 2010. Namun kontrovesi tetap mengikuti langkahnya hingga ke Malang, akibat karakternya yang keras.

Masih segar dalam Ingatan bagaimana Kita dibuat ketar-ketir, ketika insiden terjadi antara Alam Shah dan F.X. Yanuar, 4 Mei tahun lalu pada pertandingan ISL di Stadion Kanjuruhan saat Arema berhasil menang atas Persela dengan skor 2-1. Banyak kalangan Aremania yang menilai, bahwa ini bakal menjadi dejavu atau ulangan kejadian seperti yang di alami Pacho dan Mbamba yang dihukum dengan terusir dari Liga Indonesia. Apalagi tindakan itu dilakukan ketika pertandingan ditayangkan live  dan disaksikan perwakilan dari AFC, yang sengaja datang untuk memberikan penilaian terhadap ke-profesionalisme-an Arema Indonesia. Benar-benar di depan mata mereka. Bahkan wakil AFC itu terlihat geleng-geleng kepala melihat kejadian tersebut.
 Namun, Along masih beruntung dari dua pendahulunya yang sama-sama Bengalnya, Along hanya di dihukum larangan tiga kali pertandingan pada musim kompetisi tahun 2010/2011 dan denda Rp. 50.000.000,- karena tingkahlaku buruk memegang kemaluan dan menendang pemain Persela Lamongan F.X. Yanuar saat Arema menjamu Persela.

Tak cukup disitu, Along sampai harus menyampaikan permintaan maaf atas kartu merah yang didapatnya ketika tim Singo Edan dikalahkan Sriwijaya FC 2-1 pada pertandingan final Piala Indonesia 2010 di Stadion Manahan Solo. Noh Alam Shah diusir keluar lapangan pada menit ke-20 akibat “tendangan Jet Lee”nya terhadap bek Sriwijaya FC, Preciouse Emuejeraye. Akibat kekurangan jumlah pemain, Arema pun akhirnya harus menelan kekalahan dari Palembang dan harus puas menjadi Runner Up Piala Indonesia.
Namun, kini Along seolah menjelma menjadi orang yang berbeda. Sejak Piere Njanka hengkang dari Arema, Along pun ketiban tugas menjadi Kapten dari skuad Arema. Tugasnya memimpin rekan-rekannya di lapangangan hijau membuat dirinya menjadi lebih tanggung jawab dan kalem dilapangan ga seperti musim lalu. Imbasnya perolehan gol Along juga menurun dari musim kemarin, tapi Arema masih punya banyak gol getter lain selainnya. 

Along dan rekan senegaranya Ridhuan kini dikabarkan bakal meninggalkan Arema, diindikasikan dengan absennya dibeberapa pertandingan terakhir Arema, benar atau tidak Along sudah menjadi bagian Arema. Sekali Arema tetaplah Arema, walaupun pemain tersebut sudah tak lagi berkostum Arema. Keras, tak kenal takut, akrab dan setia kawan  Along adalah Ikon Arema terhadap perjuangan Arema, ditengah badai dan bencana namun tak kenal menyerah hingga menjadi juara. Di nanti aksi-aksi The Bad Boy of Arema lain, pengganti mereka yang telah terhukum dan terusir demi Arema.

Salam Satu Jiwa

0 komentar:

THE BAD BOYS OF AREMA - part 2

17.55 [Ai] Arema Indie 0 Comments



Emile Bertrand Mbamba
Mbamba, adalah satu-satunya pemain asing Liga Indonesia yang pernah bermain di ajang UEFA Champions League. Saat memperkuat klub Israel Maccabi Tel Aviv, Mbamba sempat mencetak gol ke gawang Juventus dsaat Penyisihan Grup C. Dan dari gol tersebut ternyata menodai rekor clean sheat dan kemenangan 100% Juventus. Di Arema, Mbamba tercatat mampu mencetak 17 gol dari 23 kali pertandingan selama musim Liga Indonesia 2007-2008 dan ISL 2008. Ia mempunyai kontribusi besar  dalam mengantarkan Arema menembus babak 8 besar di Liga Indonesia 2007-2008. Di musim pertamanya bersama Arema ia baru memperkuat tim ketika sudah memasuki putaran kedua. Mbamba adalah striker potensial, tak jarang gol yang berhasil dileskkanya adalah gol cantik yang berkelas. Seperti gol yang dicetak lewat tendangan voli dari luar kotak pinalti ketika Arema mengalahkan Persiba Balikpapan 3-0. Namun sayang, ketika menginjak pertengahan Putaran I ISL 2008/2009 Mbamba  harus menerima sanksi dilarang mengikuti sepakbola Indonesia selama 5 tahun oleh Komdis PSSI.

Saat itu Komisi Disiplin diketuai oleh Hinca Pandjaitan, memutuskan melarang Mbamba untuk bermain di Indonesia selama 5 tahun dan juga didenda Rp 50 juta. Mbamba dianggap melanggar empat pasal Kode Disiplin sekaligus. Yakni Pasal 49 ayat 1B, pasal 53 ayat 1, pasal 58 ayat 1 dan pasal 60 ayat 1. Dalam putusan yang disampaikan Wakil Ketua Komdis, Bernhard Limbong ketika itu, bukan hanya Mbamba yang terkena Sanksi, tapi juga beberapa elemen Arema.
1. Ekoyono Hartono, Manajer Arema, dilarang aktif di sepak bola selama 6 bulan dan denda Rp 20 juta.
2. Meiga Kurnia, Kiper Arema, dilarang aktif di sepak bola selama satu tahun plus denda Rp 50 juta
3. Emile Bertrand Mbamba, Striker Arema, dilarang bermain di Indonesia selama lima tahun, plus denda Rp 50 juta
4. Alexander Pulalo, Kapten Arema, didenda Rp 20 juta
5. Panpel Arema didenda Rp 20 juta, plus partai usiran untuk dua pertandingan.

Semua ini buntut dari kisruh saat partai Arema menjamu PKT Bontang, di Kanjuruhan, pada lanjutan kompetisi ISL 2008. Mbamba dilaporkan BLI karena dianggap telah melanggar etika sebagai pemain profesional. Yakni membanting papan pergantian nama setelah dirinya diusir wasit Suprihatin asal Magelang.
Sebenarnya, kericuhan ini dipicu berbagai keputusan wasit dinilai sering merugikan dirinya dan pemain Arema lainnya. Puncaknya terjadi pada menit ke-77. Saat itu dirinya berbenturan dengan Tito Purnomo. Mbamba mengaku dirinya dipukul oleh Tito, namun wasit tak memberikan sanksi apapun kepada pemain PKT tersebut. "Aku lantas menghampiri wasit. Aku tanya mengapa dia (Tito) tak dikartu, padahal pelanggaran itu dilakukan di depan asistennya," terangnya.

Tapi, jawaban yang didapat Mbamba dari wasit asal Magelang tersebut belum memuaskan dirinya. Menurut versi Mbamba, Suprihatin malah berkata bahwa dirinya tak berhak bicara seperti itu ke wasit. "Lalu aku tanya mengapa tak pantas. Kalau aku tak boleh memukul, sedangkan pemain lain boleh memukul. Ini tak adil. Tiba-tiba dia keluarkan kartu kuning," sambung mantan pemain Vitesse Arnhem, Belanda ini.
Setelah diberi kartu kuning, Mbamba mengaku emosinya semakin meledak. Dia masih terus mengejar wasit dan mengatakan bagus. Kemudian dia menanyakan kepada wasit mengapa tak memberinya kartu merah sekalian agar dirinya tak bisa main lawan Persija. Sesaat kemudian, wasit lalu mengganjarnya dengan kartu kuning kedua (kartu merah tak langsung).

Penyesalan memang selalu datang belakangan. Striker Arema Emile Bertrand Mbamba akhirnya mengakui bahwa dirinya tak bisa menahan emosi saat sehingga berbuah kartu merah tak langsung bagi dirinya.
"Saya memang emosi saat itu. Sebab, dengan kartu yang saya terima, saya tak bisa main lawan Persija," Ujarnya. Mbamba dianggap sering melakukan protes berlebihan kepada wasit, sehingga memprovokasi pemain lain dan juga suporter menjadi anarkis.Seperti peristiwa "Kediri Obong" ketika tiga gol Mbamba dianulir wasit ketika Arema berhadapan dengan Persiwa di Babak 8 Besar LI 2007/2008. Mbamba dianggap sebagai provokator dengan protes-protesnya kepada wasit yang memicu Aremania berbuat rusuh dan membakar Stadion Brawijaya kebanggaan Persikmania. Itulah juga yang menajdi pertimbangan PSSI menghukum Mbamba.

Diluar emosinya yang meledak-ledak, Emile Bertrand Mbamba adalah striker yang komplit, punya skill yang bagus dan punya pengalaman yang bagus sebelum bergabung di Arema. Mbamba adalah ikon Arema terhadap perlawanan melawan ketidakadilan dari wasit dipersepabolaan Indonesia. (bersambung)

0 komentar:

THE BAD BOYS OF AREMA - part 1

11.55 [Ai] Arema Indie 2 Comments



KERAS, itulah ciri khas permainan Arema. Keras, ngotot, dan tak kenal menyerah seperti yang ditunjukkan anak-anak Singo Edan dalam laga terakhir menghadapi Bontang FC, pantang menyerah hingga detik-detik akhir. Keras dalam hal ini bukanlah bermain kasar, karena setiap punggawa Arema harus mempunyai bekal teknik yang mumpuni untuk bermain keras tapi bukan mencederai lawan. Dan karakter keras ini ga dipunyai oleh setiap pemain bola, ada yang mempunyai gaya bermain cantik, ada yang mempunyai gaya mengandalkan speed, ada juga yang mempunyai gaya keras, terus menerjang tak kenal takuti emosi yang meluap-luap. Dan karakter yang terakhir inilah yang melekat pada beberapa pemain Arema, dan mereka ini adalah ikon Arema, pahlawan bagi Aremania baik karena jasanya terhadap Arema dan juga karena aksi-aksinya.

THE BAD BOYS
Inilah tiga pemain yang di anggap sebagai ikon Arema, karena karakter kerasnya, karena emosinya yang meluap-luap dan juga karena kontroversi yang menyertainya sehingga sempat dianggap sebagai pemain bermasalah dengan label "not recommended" oleh PSSI.

Pacho Rubio
Francisco "Pacho" Rubio adalah legenda Arema asal Chile, datang ke Arema bersama saudaranya Juan Rubio.  Kiprahnya bersama Arema memang tergolong singkat. Total ia mampu mencetak 10 gol sejak hadir di bumi Arema mulai putaran II Liga Indonesia 2000 (termasuk 3 gol yang dicetak Pacho Rubio dalam 2 pertandingan di babak 8 Besar di Senayan) Kiprahnya bersama Arema di babak 8 besar tersebut menjadi momen emasnya bersama Arema. Bersama Rodrigo Araya dan Juan Rubio memperkuat Arema. Dengan diiringi lebih dari 10 ribu Aremania, skuad Arema bermain heroik dengan mengalahkan Persija Jakarta (2-1), seri melawan Persikota (1-1). Sayangnya langkah Arema terhenti setelah menelan kekalahan telak melawan Pelita Jaya Solo. Hebatnya Pacho yang tergolong bukan pemain jangkung, mampu menghasilkan gol dari tandukan kepalanya hasil dari hasil assist dari Rodrigo Araya. Sayangnya kiprah gemilangnya harus terhentii oleh skorsing seumur hidup PSSI dan membuyarkan harapan Aremania untuk melihat aksi Pacho lebih lama di pentas sepakbola Indonesia.

Ketika itu PSSI jaman Agum Gumelar, Komisi Disiplin yang diketuai Andi Darusalam Tabusalla menganggap tindak-tanduk Rubio seringkali tidak terpuji dan berpengaruh jelek pada perkembangan sepak bola Indonesia. Dan puncak dari ulah Rubio, menurut Tabusalla, terlihat pada babak 8 Besar Liga Bank Mandiri di Jakarta saat itu. Selain sering memancing emosi lawan dengan kata-kata kasar, Rubio juga memukul penyerang Persikota, Simamo A Basille, di Senayan. Ketika itu hari Kamis (13/7), Arema yang tidak diperkuat Rubio karena cedera, baru saja dikalahkan Pelita Solo 0-3. Rubio tiba-tiba memukul Basille yang berjalan di lorong bawah stadion di sekitar ruang ganti pakaian pemain. Saat itu, Basille dan pemain Persikota hendak menuju lapangan untuk bertanding melawan Persija Jakarta.
 
Sehari sebelum kasus pemukulan Basille itu, Pacho sempat mengutarakan kekesalannya terhadap Basille di kora Kompas. Ia meyakini Basille sengaja mengganjalnya ketika Arema lawan Persikota. Akibat tackling Bassile itu, Pacho harus mengalami cedera kaki kanan dan harus beristirahat selama 15 hari. "Dia sengaja melakukannya. Bagaimana seorang yang profesional dapat berbuat seperti itu. Pemain itu tidak melihat di belakang saya ada istri dan anak yang harus diberi nafkah," beber Rubio.

Walaupun kiprahnya tergolong singkat di Arema, Pacho tetap adalah ikon bagi Aremania. Simbol yang melambangkan mental pejuang, pekerja keras dan tak kenal takut demi harga diri Arema. (bersambung)

2 komentar:

WELCOME BACK TO ASIA, AREMA!

15.00 [Ai] Arema Indie 0 Comments


FANTASTIS, itulah kata yang patut diberikan untuk menggambarkan detik-detik perjuangan anak-anak Arema mengkudeta posisi dua klasemen terakhir Liga Super musim 2010/2011 dari Persija Jakarta. Cukup mencengangkan memang, sama-sama melakoni laga terakhir di kandang sendiri serta mempunyai poin yang sama pula , namun Arema kalah selisih gol hingga Persija berhak berada di posisi kedua sedangkan Arema setingkat dibawahnya. Arema yang semula tertinggal agresifitas 2 gol dari Persija, bermain bak kesetanan skuad Arema malah unggul 3 gol di akhir laga. Di Senayan Persija menjamu PSPS Pekan Baru berhasil menang 3-0, sedangkan di Kanjuruhan Singo Edan pesta gol dengan melesakkan 8 gol tanpa balas ke gawang Bontang FC.

Sejak awal Arema memang menargetkan untuk membuat gol yang banyak demi menyusul perolehan gol anak-anak Jakarta, dan seperti emang dah digariskan, lawan yang harus dihadapi Arema adalah Bontang penghuni dasar klasemen liga. Seperti yang diprediksi banyak pihak, Bontang yang juga bakal melakoni laga play off melawan juara empat Liga Ti Phone Divisi Utama, Jelas lebih memilih konsentrasi ke laga play off dan mengorbankan laganya lawan Arema. Semua itu demi menentukan tempatnya di Liga Super daripada terdegradasi ke Divisi Utama jika kalah di laga play off.  "Kami sengaja turunkan pemain cadangan, sebagai ganti pemain inti yang istirahat. Kami tak punya kepentingan dengan pertandingan ini, meski kekalahan telak berada pada kami. Kami fokus ke pertandingan playoff lawan Persidafon," ungkap Fachri Husaini Pelatih Bontang FC usai pertandingan.
 
 
Suasana meriah pesta gol sealigus pesta kemenangan Arema atas Bontang di Kanjuruhan. (foto/wearemania.net)
 Dan ini adalah beberapa catatan menarik pada laga ini :
1. Gol Musafri didetik 34 adalah gol tercepat Arema musim ini, dan menyalip gol Roman Chmelo yang tercipta didetik48 saat melawan Persibo
2.  Skor 8-0 menjadi skor terbesar di ISL musim ini, dan menyalip rekor Persipura dengan lawan yang sama dengan skor 7-1.
3. 32.800 penonton Arema vs Bontang, gagal menyalip rekor penonton Arema sebelumnya, dimana saat melawan Persipura (6/2) jumlah penonton Arema mencapai 36.994
4. Untuk pertama kalinya Yongki Aribowo melakukan mencetak gol 4 kali atau Hattrick.
5. Kemenangan ini mebuat posisi Arema naik ke posisi 2 klasemen akhir dengan perolehan poin 52 dari 28 pertandingan dan unggul agresifitas 27 gol, menggeser Persija yang juga mempunyai poin yang sama tapi dengan agresifitas cuma 24 gol..
6. Kemenangan ini juga memastikan tempat Arema sebagai wakil dari Indonesia di Piala AFC 2012 nanti.

Klasemen Terakhir ISL Musim 2010/2011

BACK TO ASIA
Kembali ke pentas Asia, inilah saat penebusan Arema atas kegagalannya saat berlaga di Liga Champion Asia yang lalu. Seperti kita semua tau, Arema bermain dengan hancur-hancuran melawan Jawara-jawara Asia Timur, dengan hanya memperoleh hasil seri sekali dan 7 sisanya kalah dari 8 pertandingan yang dilakoni. Sehingga banyak kalangan yang mencibir hanya segini kualitas Arema wakil dari Indonesia, padahal mereka ga tau betapa Skuad Singo Edan harus berjuang bukan hanya di LCA, ato di Liga Domestik tetapi juga harus berjuang menghadapi krisis Internal yang tak kunjung terselesaikan. Kini seakan diberikan kesempatan kedua, Arema harus bisa lebih baik di ajang AFC nanti, mengingat musuh-musuh yang bakal dihadapi hampir selevel dan ada pula yang dibawah level klub Indonesia, kemungkinan Arema akan bertemu dengan klub-klub asal Thailand, Hongkong atau Maladewa. Semoga jika saat penebusan tiba di AFC Cup 2012, Arema ga harus bertanding dibawah bayang-bayang masalah internal lagi.
WELCOME BACK TO ASIA, AREMA!

Salam Satu Jiwa

0 komentar:

THE GREAT EXPECTATION - AREMA AREMANIA

13.14 [Ai] Arema Indie 0 Comments


SETELAH  minggu lalu Arema berhasil menggulingkan Deltras "The Lobster" Sidoarjo di Kanjuruhan, petang nanti Arema bakal menjamu salah satu kekuatan Jawa Timur yang lain yaitu Persela "Laskar Joko Tingkir" Lamongan. Seperti Derby Jatim minggu lalu, dipastikan LA Mania bakal turut hadir untuk mendukung Persela ditengah-tengah Puluhan ribu Aremania di Kanjuruhan. Secara mental skuad asuhan Miro Janu cukup bagus mengingat pertandingan terakhir Bustomi dan kawan-kawan memperoleh kemenangan besar, sedangkan Perselah malah harus takluk di kandang sendiri, kalah oleh Persipura sang pemuncak klasemen.

Namun, menurut analisa Janu bahwa sebenarnya Persela bermain cukup bagus ketika kalah dari Persipura, menurutnya Persela hanya kurang beruntung waktu itu. Bahkan, Dia mengakui bahwa Persela adalah tim yang kuat dibanding Deltras yang dipermalukan Arema minggu lalu. Selain itu Persela juga diuntungkan dengan tak adanya faktor non teknis yang mengganggu, berbeda dengan Arema yang masih berkutat dimasalah keuangan. "Persela adalah tim yang lebih bagus daripada Deltras. Sedangkan untuk finansial, mereka lebih bagus dari Arema. Untuk itu, kami minta pemain agar berhati-hati," ujar Janu.

Kekuatan Singo Edan masih belum bisa mengandalkan Duo Singapura, Along-Ridhuan yang masih diragukan akibat cedera. Kemungkinan Janu masih memakai formasi seperti minggu kemarin, mengandalkan Yongky, Sunarto dan Musfri di depan dan Roman sebagai pengumpan sekaligus penyerang lubang, formasi ini terbukti tokcer, waktu melawan Sidoarjo. Arema dipastikan akan ampil "Full Menyerang" demi memenuhi target Runner Up di akhir kompetisi.  Arema kini berada di urutan keempat klasemen sementara ISL 2010/2011 dengan koleksi 40 poin. Kemenangan akan mengantar Singo Edan ke posisi Runner Up menggusur Semen Padang yang hingga saat ini masih mengoleksi 42 poin.

Panpel masih mengharapkan kehadiran Aremania memenuhi tribun di Kanjuruhan seperti dulu, semua demi membantu keuangan Tim.
 Disisi lain, Panpel Arema masih mengharapkan kehadiran puluhan ribu Aremania memenuhi Kanjuruhan, sebagai pendukung setia dan juga kontributor utama bagi pemasukan manajemen Arema. Pasalnya, selama Arema belum mendapat investor, hanya dari tiket Aremania lah harapan satu-satunya manajemen bisa meraup pendapatan. Seperti Kita tau, minggu lalu prediksi Panpel meleset, dari 32 ribu tiket yang dicetak, tapi hanya 10.916 penonton yang datang. Padahal biasanya, rata-rata laga home Arema di ISL disaksikan 25 ribu penonton. Dengan jumlah penonton itu, panpel Arema memprediksi pemasukan hanya sebesar Rp 300 juta.

Kini, Panpel dan juga para pemain Arema berharap besar (GREAT EXPECTATION),  kepada Aremania agar kembali berbondong-bondong ke Kanjuruhan petang nanti, untuk memberikan semangat anak-anak Arema sekaligus membantu secara finansial melalui tiket. Begitupun juga Arema harus menang mengatasi Lamongan, sebagai balasan dari  harapan semua Aremania di seluruh Indonesia yang selalu mendambakan kemenangan Arema.

Sore Ini Kita Pasti menang
Salam Satu Jiwa

0 komentar: