SUPORTER VERSUS PT KAI

20.32 [Ai] Arema Indie 3 Comments

Aremania saat akan berangkat Tour De Batavia
KERETA yang merupakan sarana transportasi massal, murah meriah dengan daya angkut hingga ribuan penumpang sekali jalan, menjadi salah satu sarana transportasi andalan yang sering dgunakan oleh para suporter ketika tour keluar daerahnya. Namun kini, mengapa suporter menjadi sesuatu yang ditakuti  oleh penumpang kereta, warga sekitar rel, dan pedagang2 di stasiun? Bahkan di berbagai daerah suporter dilarang naik kereta, dan ketika ada jadwal pertandingan klub bola lokal ada jalur kereta tertentu yang dihentikan operasinya untuk mencegah penumpang suporter naik.

Seperti saat  jelang pertandingan Persib Bandung 18 April kemarin, PT. Kereta Api Indonesia (PT KAI) Daop II Bandung untuk keenam kalinya  membatalkan  perjalanan kereta lokal Purwakarta-Cibatu dan kereta Serayu dari Jakarta-Kroya pun dialihkan, rutenya tidak melalui Bandung. Alasan pembatalan ini adalah karena kereta ini sering digunakan oleh bobotoh dari luar Bandung, untuk menuju Bandung menyaksikan pertandingan Persib. Dalam perjalannya menuju Bandung, Bobotoh ini kerap bentrok dengan warga di sepanjang rel.  

Kerusakan akibat bentrok Bobotoh dan warga
Sejumlah titik rawan terjadinya perang saling lempar batu antara warga dan Bobotoh yang menumpang KA adalah jalur Bandung - Purwakarta, terutama di sekitar Andir dan Ciroyom Kota Bandung.  "Masalahnya KA itu selalu digunakan oleh bobotoh dari luar Kota Bandung, sepanjang jalur mereka selalu dilempari warga bahkan bentrok terbuka saat KA berhenti," kata Bambang Setya Prayitno, Kepala Humas PTKA Daop II Bandung, seperti di lansir antaranews.com.

Sedangkan di Solo PT KAI juga membuat kebijakan Suporter dilarang menumpang kereta, dan dalam hal ini Pasoepati. Bahkan perintah larangan terhadap suporter sudah ada sejak 2010. “Sebenarnya pelarangan ini sudah disampaikan kepada stasiun di wilayah Daops VI Yogyakarta sejak Desember 2010 lalu, saat pembinaan para kepala stasiun se-Daops VI di Yogyakarta. Larangan itu diberlakukan karena selama ini kerugian yang diakibatkan kerusuhan akibat ulah suporter terhadap PT Kereta Api sangat besar,” kata Kepala Stasiun Purwosari Solo.

Untuk mengantisipasi kerugian yang diakibatkan kerusuhan suporter itu, pihak stasiun yang berada di wilayah Daops VI Yogyakarta pun dilarang untuk memberikan fasilitas kepada para suporter sepakbola, baik secara rombongan maupun perseorangan. Namun mereka dapat dilayani, jika para suporter tersebut menanggalkan atribut kesebelasan yang mereka kenakan. Kebijakan ini pun juga berlaku bagi suporter sepakbola asal Kota Solo, Pasoepati. Pendukung Persis, Solo itu biasa memesan tiket kereta api untuk menyaksikan tim kesebelasannya bertanding di luar kota. Ini pun tidak akan dilayani jika mereka menggunakan atribut.

Kebijakan  PT KAI diambil karena merasa sering dirugikan dengan mengangkut penumpang suporter, namun untungnya beberapa kelompok suporter cukup legawa menerima kebijakan ini dan memilih angkutan umum yang lain. Seperti Jakmania, Jelang Arema menjamu Persija, PT KAI meliburkan kereta Matarmaja jurusan Jakarta-Malang selama dua hari. Rombongan Jakmania pun beralih menggunakan bis dalam rangka tour ke Malang, demi mendukung Persija di Kanjuruhan.
Rombongan Bonek | Bonek saat bentrok dengan warga Solo | Oknum Bonek yang ditangkap karena perusakan Stasiun Pasar Turi
Jika di daerah Bandung penghentian operasi kereta tidak ditanggapi berlebihan oleh Bobotoh, namun tidak begitu di Surabaya. Sabtu 16 April lalu, seperti dilansir beritajatim.com ratusan oknum suporter Bonek melakukan penyerang ke Stasiun Pasar Turi. Serangan ini diduga karena PT KAI batal memberangkatkan bereta barang  jurusan Jakarta yang rencananya akan ditumpangi Bonek untuk mendukung Persebaya 1927 melawan Semarang United. Akibatnya, kaca digerai Mc Donal, Restoran stasiun dan ruang tunggu penumpang kereta eksekutif rusak parah. Dan buntutnya sebanyak 50 orang Bonek yang melakukan perusakan di stasiun Pasar Turi diamankan petugas Polrestabes Surabaya.

Detik-detik penyerangan oknum Persikmania dan oknum berkaos Bonek terhadap gerbongAremania (foto | Arema Kediri)
Sedangkan untuk Aremania sendiri menggunakan jasa kereta untuk tour ke luar daerah bukanlah hal baru, terutama Kereta Matarmaja jurusan Malang - Jakarta telah beberapa kali berjasa mengantarkan ribuan Aremania. Walaupun tercatat beberapa kali insiden rombongan Aremania diserang saat kereta Matarmaja melewati daerah basis suporter lain. Seperti di Kediri Aremania sering diserang oleh oknum warga dan Persikmania dan taun lalu adalah insiden paling parah ketika puluhan Penumpang Kereta Api (KA) Ekonomi Gaya Baru Malam Selatan terluka akibat diserang bom molotov oknum berkaos Viking di sekitar Stasiun Cikampek dan Stasiun Haurgeulis Indramayu. Di antara para penumpang yang sebagian besar Aremania, pendukung kesebelasan Klub Arema Malang harus dilarikan ke rumah sakit di Kota Cirebon. Mereka menderita luka bakar dan luka memar akibat lemparan batu.

"Ada yang pakai kaos Viking Persib. Kami dilempari batu dan bom molotov hingga nyaris membakar gerbong kereta api tersebut. Penumpang yang terluka banyak." Ujar Bayu, salah satu korban yang dibawah ke RS Pelabuha, seperti ditulis detik.com. Akibat insiden inilah banyak dari sebagian nawak2 Aremania menyatakan musuh terhadap Viking, padahal sebelum insiden ini hubungan antara Aremania dan Viking terbilang adem ayem tanpa insiden yang berarti. Walaupun, kemarin sempet ada kabar 100 bobotoh datang ke Kanjuruhan untuk mendukung Persib ketika di jamu Arema, tapi kabar tersebut masih belum jelas kebenarannya.

Selain kerugian di pihak PT KAI akibat ulah suporter yang di klaim hingga milyaran rupiah, tak sedikit pula nyawa para suporter yang melayang di atas kereta, demi mendukung tim kesayangannya. Berikut adalah beberapa diantaranya :
19 Jul 2006, Aremania | Sugeng Priadi, (24 th)
 22 Okt 2007, Aremania | Epin Januar Irmawan alias Panjul (16 Th)
24 Jan 2010, Bonek, |Arie Sulistyo warga (18 th)
22 Jan 2010, Bonek | Achmad Fathoni (21 th)
31 Des 2010 |  Anik Abdullah (17), warga Kec Bogel, Kab Jepara dan Surono (34), warga Desa Sidoarjo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. Tewas terjatuh setelah pulang dari menonton final Piala AFF di Gelora Bung Karno, Jakarta.
7 Jan 2011, Panser Biru | Handoyo (24 th)
22 Jan 2011, LA Mania | Gilang (24), warga Perumda Deket, Lamongan. Buntut dari sweeping warga dan LA Mania terhadap Bonek di Stasiun Lamongan. Ia dikeroyok dan dihajar bonek di kereta lalu dibuang di Desa Karanglangit. Gilang tewas dengan luka tusukan dan sayatan di leher kiri dan wajah memar berdarah. 

Semoga kedepan, hubungan antara PT KAI dan suporter kembali harmonis, mengingat antara suporter dan jasa kereta adalah  saling membutuhkan, kecuali untuk kasus suporter numpang tanpa mau membayar tiket.itu harus diberantas. Karena suporter bukanlah kriminal, maka jadilah suporter bukan untuk ditakuti masyarakat atau penumpang kereta lain, tapi jadilah suporter yang bisa menghargai orang lain sehingga konflik dengan warga atau dengan suporter lain bisa diminimalisir.

Untuk mengenang nawak2 suporter yang kehilangan nyawa di kereta demi memperjuangkan keyakinannya
Salam Satu jiwa

3 komentar:

  1. Mana ada Suporter mo naik kereta Bayar, yang ADA GAK BAYAR, NGRUSAK , BIKIN RUSUH LAGI!! SUKURIN DAH MATI!! ORANG2 BODOH KEK GTU MAH KAGAK USAH KASIH AMPUN!! NAIK AJA SONO MOTOR APA JALAN KAKI KEK!! KASIAN MASINIS NYA , PENUMPANGNYA YANG MUNGKIN LEBIH MEMILIKI TUJUAN PERGI LEBIH PENTING DRPD SUPORTER KAGAK PUNYA OTAK ITU!! PT,KAI ANTI SUPORTER !! UDAH TITIK..

    BalasHapus
  2. kingbokser : viking bonek panser

    BalasHapus
  3. Isinya gak nyambung hahaha

    BalasHapus