MENANTI MOMEN KEBANGKITAN SINGO EDAN
KEKALAHAN skuad Singo Edan dalam empat pertandingan berturut-turut ga mudah diterima bagi para punggawa Arema maupun Arremania, palagi ketika Arema jadi pesakitan di kandang sendiri, Stadion Kanjuruan Kabupaten Malang, dengan 4 gol tanpa balas saat menjamu Jeonbuk Hyundai Motors dalam laga lanjutan Liga Champion Asia.
Sebelumnya, Arema harus kalah dari Cerezo Osaka saat tandang di Jepang. Namun kala itu Arema cukup memberikan perlawanan hingga merepotkan pemain Osaka, dan banyak kalangan cukup memberikan apresiasi kepada anak-anak Arema karena sanggup membanggakan nama Indonesia walaupun kalah. Tapi episode positif itu ga berlanjut pada pertandingan berikutnya. Arema malah dibantai di Jaya pura dengan skor yang cukup menyakinkan 6-1 saat dijamu Persipura. Bahkan di Wamena, Arema juga harus mengakui kehebatan tim tuan rumah saat kalah 1-0, padahal anak-anak Arema mampu menang pada musim lalu.
Terlepas dari banyaknya faktor non teknis yang mempengaruhi mental bertanding, nyatanya Arema seharusnya bisa lebih dari itu. Dan inilah waktunya bangkit, karena faktor non teknis yang selama ini menjadi momok dah berakhir. Dan satu hal lagi, yaitu hadirnya sponsor baru yang bakal menambah warna jersey Arema. Surabaya Post, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang penerbitan media, dengan nilai kontrak 2 milyar. Dengan demikian para pemain dapat lebih konsentrasi kepada pertandingan daripada mikirin hal non teknis.
Selalu Bangkit
Arema, memang tim yang tak lepas dari masalah-masalah sejak kehadirannya di jagad persepakbolaan Indonesia. Dari masalah klasik yaitu masalah dana, alih oper kepemilikan, rusuh, dihukum komdis, dan banyak masalah lainnya lagi. Namun Arema adalah tim dengan nama besar dengan pengikut setia yang tak kalah besarnya yang selalu mengikuti dan membelanya, yaitu Aremania. Apapun masalahnya, Arema selalu bangkit kembali dan menjadi lebih baik. Seperti saat Arema terdegradasi ke Divisi I dari Divisi Utama pada tahun 2003, Arema tampil sebagai Kampiun Divisi I ditahun berikutnya dan naik ke Divisi Utama. Sekembalinya Arema di Divisi Utama, Singo Edan tampil lebih baik menjadi tim yang diperhitungkan dengan menjuarai Copa Indonesia di 2005-2006.
Itulah Arema, ga kan pernah mati. Ga bakal mati apalagi selama ada Aremania dibelakangnya yang selalu mendukungnya. Fakta membuktikan, Arema punya problem yang hampir sama dengan musim lalu. Tapi Arema malah menjadi Juara saat orang lain berpikir Arema ga bisa juara ditengah krisis finansial yang dideranya.
Salam Satu Jiwa
Sebelumnya, Arema harus kalah dari Cerezo Osaka saat tandang di Jepang. Namun kala itu Arema cukup memberikan perlawanan hingga merepotkan pemain Osaka, dan banyak kalangan cukup memberikan apresiasi kepada anak-anak Arema karena sanggup membanggakan nama Indonesia walaupun kalah. Tapi episode positif itu ga berlanjut pada pertandingan berikutnya. Arema malah dibantai di Jaya pura dengan skor yang cukup menyakinkan 6-1 saat dijamu Persipura. Bahkan di Wamena, Arema juga harus mengakui kehebatan tim tuan rumah saat kalah 1-0, padahal anak-anak Arema mampu menang pada musim lalu.
Terlepas dari banyaknya faktor non teknis yang mempengaruhi mental bertanding, nyatanya Arema seharusnya bisa lebih dari itu. Dan inilah waktunya bangkit, karena faktor non teknis yang selama ini menjadi momok dah berakhir. Dan satu hal lagi, yaitu hadirnya sponsor baru yang bakal menambah warna jersey Arema. Surabaya Post, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang penerbitan media, dengan nilai kontrak 2 milyar. Dengan demikian para pemain dapat lebih konsentrasi kepada pertandingan daripada mikirin hal non teknis.
Selalu Bangkit
Arema, memang tim yang tak lepas dari masalah-masalah sejak kehadirannya di jagad persepakbolaan Indonesia. Dari masalah klasik yaitu masalah dana, alih oper kepemilikan, rusuh, dihukum komdis, dan banyak masalah lainnya lagi. Namun Arema adalah tim dengan nama besar dengan pengikut setia yang tak kalah besarnya yang selalu mengikuti dan membelanya, yaitu Aremania. Apapun masalahnya, Arema selalu bangkit kembali dan menjadi lebih baik. Seperti saat Arema terdegradasi ke Divisi I dari Divisi Utama pada tahun 2003, Arema tampil sebagai Kampiun Divisi I ditahun berikutnya dan naik ke Divisi Utama. Sekembalinya Arema di Divisi Utama, Singo Edan tampil lebih baik menjadi tim yang diperhitungkan dengan menjuarai Copa Indonesia di 2005-2006.
Itulah Arema, ga kan pernah mati. Ga bakal mati apalagi selama ada Aremania dibelakangnya yang selalu mendukungnya. Fakta membuktikan, Arema punya problem yang hampir sama dengan musim lalu. Tapi Arema malah menjadi Juara saat orang lain berpikir Arema ga bisa juara ditengah krisis finansial yang dideranya.
BANGKIT AREMA!
BANGKIT AREMANIA!
IN LOSE PR WIN, TILL THE END
WE WILL STAY BEHIND YOU!!!
Salam Satu Jiwa
0 komentar: