BELAJAR DARI KEKALAHAN

02.17 [Ai] Arema Indie 0 Comments


Anti Klimaks,  itulah gambaran perjalanan Arema dari berjibaku di Osaka Jepang hingga tour maut di Tanah Papua dan menjamu tim tangguh dari negeri Gingseng, Jeonbuk Hyundai Motors, Tim Juara LCA 2009, juga tim yang pernah menghantam wakil Indonesia, Persipura 8-0 di Jeonju Korea saat LCA 2010.

Berbagai hal ga enak dialami Tim Singo Edan, dari absennya beberapa pemain karena ditarik Timnas, molornya pembayaran gaji, ampe mogok bermain hingga nyaris keluar dari tim. Namun, saat segalanya mulai membaik, dari beresnya urusan gaji, kembalinya pemain yang berlaga di Timnas, hingga Saweran Aremania tak mampu memberikan hasil yang positif pula. Padahal harapan Aremania sedang membumbung tinggi untuk melihat tim kesayangannya meraih 3 poin di Kanjuruan. Apa yang bisa dikata, segala trend positif itu ga mampu membohongi dimana sebenarnya letak level Jeonbuk dan dimana letak level Arema.

Bermodalkan pemain pengganti dan beberapa pemain inti, bahkan minus striker andalan Timnas Korsel, Lee Dong Gook, Jeonbuk secara perkasa, menggelontor gawang Kurnia Meiga dengan 4 gol tanpa balas. Padahal klo dilihat secara permainan dibabak pertama, Arema mampu mengimbanginya walaupun sulit untuk mencetak gol. Namun saat babak kedua, terlihatlah perbedaannya. Mana tim yang dipersiapkan dengan matang, mana tim yang persiapan seadanya. Banyaknya peluang yang terbuang dan salah-salah pasing menunjukkan semua itu.

Tim sekelas Jeonbuk Hyunday Motors, datang jauh-jauh hari ke Malang dengan penuh persiapan. Saat anak-anak Jeonbuk berlatih dan menonton video pertandingan Arema, pemain-pemain Arema disibukkan dengan hal-hal non teknis. Mikirin kapan gajian, ngadain rapat-rapat, padahal esoknya harus bertanding.
Dengan persiapan yang kurang berlaga di kompetisi selevel Champion Asia, Arema dihukum dengan 4 gol oleh anak-anak Jeonbuk dihadapan Aremania.

Namun, jalan masih panjang. Dan kekalahan hari ini adalah pelajaran buat semua, Arema, Manajemen dan Aremania, supaya hal-hal non teknis yang bisa mempengaruhi daya juang pemain harus dihilangkan. Dengan pembenahan manajemen lebih baik, supaya krisis yang sama ga berulang-ulang. Dan juga buat Aremania, harus bisa belajar menerima kekalahan, baik dikandang maupun diluar,

Semua harus belajar dan dibenahi, semoga kedepan Arema dapat kesempatan melawan tim dengan level-level Asia lagi tanpa harus terganggu hal-hal non teknis. Dan percayalah, jika saat itu tiba, Arema akan menerkam semua lawan-lawannya.

Salam Satu Jiwa

0 komentar: