AREMA BOGOR : BUKAN HANYA OSKAB
JIKA ADA YANG BILANG Arema Kera Ngalam ada di mana2 hanya berjualan bakso, maka orang itu tak tau apa2 tentang Arema. Kera2 Ngalam sudah merantau meninggalkan Bhumi Arema sejak tahun 70-an, menyebar ke segala penjuru Indonesia, juga ke luar negeri, dengan berbagai profesi yang mereka miliki. Dulu ada anggapan jika Arema merantau klo ga jadi Seniman ya jadi Preman, ini tak lepas dari latar belakang orang Malang yang berbudaya keras, dan Malang sendiri yang dulunya sebagai gudang pemusik Rock dengan nama tenar seperti Toto Tewel dengan Elpamas-nya, juga ian Antono dengan Godbless.
Menurut cerita dari Arema Lawas yang telah lama ada di Bogor, dulu Kera Ngalam datang ke Jakarta kebanyakan dengan kemampuan dan modal seadanya. Bisa main gitar dikit, langsung jadi pengamen dan nongkrong di Bulungan yang memang markasnya para Seniman Jalanan dan sering juga digunakan Kera Ngalam yang merantau sebagai tempat persinggahan. Dan yang ga bisa berkesenian seperti yang lain, bakal jadi tukang perkir, pertama2 jadi tukang perkir lama2 jadi menguasai kawasan tersebut. Itu dulu, walaupun sekarang masih ada beberapa, tapi sekarang Arema yang merantau sudah beragam profesinya.
Seperti Arema di Bogor, walau memang Oskab Ngalam sudah terkenal dimana2 dan bertebaran di Bogor dari yang cap dorong, cap mangkal, cap mall sampe yang cap resto juga ada. Namun, bukan berati semua Arema di Bogor jualan Oskab. Dari segala macam profesi ada pada Arema di Bogor. Dari yang yang mengandalkan tekhnik, skill hingga tenaga, seperti Sopir, Pekerja Pabrik, Montir, Security, Tukang Kayu dan Bangunan dll. Bidang profesional, seperti Administrasi, Desain Grafis, Guru, Manajer, Dosen, hingga TNI dll. Bidang kuliner, tentu saja Bakso, Tempe dll. Bidang kreatif yang di dominasi kaum muda, Persablonan, Kerajinan Tangan, dll. Hingga bidang seni budaya, seperti penyanyi dan pelukis.
Walau ada yang masih memulai dari bawah namun tak sedikit pula yang telah sukses menjadi juragan2, ada juragan Oskab, juragan Angkot, juragan Bengkel dll. Dan memang beberapa Arema juga mempunyai sarana berkumpul sendiri, seperti bagi pecinta Arema FC di bogor ada wadah Aremania Bogor Berkarakter (ABB) yang cukup rutin mengadakan kegiatan terutama dalam mensuporteri Arema FC, Ada lagi HimaArema IPB (Himpunan Mahasiswa Arek Malang IPB), perkumpulan Kera2 Ngalam yang kuliah di Institut Pertanian Bogor. HimaArema sudah ada lama dan terus regenerasi dari tahun 70-an hingga angkatan yang sekarang tetap eksis. Sementara yang lain ada yang berkumpul sesama Oskaban, sesama Aratnet, sesama Bengkelan dll.
Dari sekian ragam profesi, sangat sayang jika tidak dimanfaatkan untuk sesama komunitas Arema. Jika semua potensi bisa disatukan, maka Arema di Bogor bakal besar, selain bisa berguna bagi sesama Arema juga bisa bermanfaat bagi Bogor sendiri. Menjadi Arema di tanah orang, harus kompak bersatu di manapun berada, harus tetap berdiri bertahan dan menyesuaikan diri apapun lingkungannya.
Sepert tagline di logo Arema Bogor yang Ayas desain :Independent, Respect and Unity. Independent bisa berarti merdeka ato mandiri, Respect berati menghormati, Unity berati kesatuan, Jadi klo dirangkai semua menjadi, Arema Bogor bebas merdeka, mandiri berdiri sendiri, menghormati diri sendiri, kawan, dan orang lain, serta bersatu, guyub bersama sesama Arema.
(bersambung)
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus