AREMA-AREMANIA TERPECAH?
KONFLIK internal dalam tubuh Arema telah menggerogoti
potensi Arema untuk menjadi semakin kuat dan bersinar pada musim kompetisi
2011/2012. Karena disaat tim-tim lain bersiap-siap, dengan membidik pemain juga
pelatih incarannya, Arema masih disibukkan dengan debat di media tentang siapa
yang berhak memgelola Arema. Hingga saat ini cuma 3 nama yang mencolok yang bisa
di gaet manajemen Arema untuk bergabung dengan Bustomi Cs di lapangan. Ketiga
nama itu adalah, Si Anak Hilang Arif “Keceng” Suyono, Saktiawan Sinaga dan Dian
Agus. Bahkan beberapa pilar penting Arema musim lalu terpaksa hijrah karena
ketidakjelasan status dan trauma akan krisis internal Arema seperti musim lalu.
Merekah yang telah hijrah adalah Zulkifli, Hendra Ridwan, M Fakrudin, Ahmad
Amiruddin, dll dan bukan ga mungkin akan menyusul nama-nama lain yang menebrang
ke klub tetangga. Karena sebagai runner up
Liga Indonesia musim lalu, pemain Arema banyak diminati tim-tim lain.
Dan setelah menunggu sekian lama Dualisme pengurus Arema
Indonesia Football Club (AIFC) antara kubu Rendra Kresna dan kubu Muhammad Nur berlarut
larut, akhirnya PSSI dalam rapat exco beberapa waktu yang lalu memutuskan bahwa
yang berhak mengelola Arema adalah kubu M Nur dan kawan-kawan. Lantas
berakhirkah konflik internal Arema setelah turunnya keputusan tersebut?
Jawabnya adalah, masih jauh dari kata selesai. bahkan mungkin akan semakin
menjadi panjang dan meluas. Karena bukan hanya manajemen Arema saja yang terpecah, tapi
perpecahan juga menular ke Aremania sebagai pendukung setia kesebelasan AIFC.
Aremania pun terpaksa terpecah larut dam kubu-kubuan walau alasan
intinya sama yaitu semua demi Arema yang mereka cintai menjadi lebih baik. Walaupun sama Satu Jiwa,
tetapi isi kepala setiap Aremania belum tentu sama.
Pro M Nur - Ikul
Sebagian Aremania merasa harus mendukung kubu M Nur, karena disana ada Sam Ikul (Lucky Acub Zainal) salah satu tokoh
kharismatik Arema yang juga pendiri Arema FC yang juga sangat dihormati oleh
banyak Aremania. Selain itu Aremania disini mengangap bahwa Arema itu harus jauh dari tangan penguasa, dalam
hal ini Rendra Kresna selaku Bupati Malang. Karena Aremania tak rela jika Arema disalahgunakan
untuk kepentingan suatu kelompok atau kepentingan politik diluar olahraga. Terlebih lagi
di kubu Rendra juga terdapat nama Iwan Budianto, sebagai Direktur Arema
versi Rendra Kresna sekaligus perwakilan dari Investor. Sebagian Aremania mengingatkan bahwa Iwan
adalah pengkhianat yang dulu pernah meninggalkan Arema dikala susah dan membajak
para pemain Arema untuk bermain ke Persik Kediri. Katanya, “Ayas lebih percaya Sam ikul dari
pada Iwan Budian**k!”
Bahkan ada juga nawak Aremania yang mendukung keputusan kubu
M Nur yang bakal menjadikan Gajayana sebagai home base Arema, “Arema yang ayas
dukung adalah Arema yang berhome base di Gajayana. Gajayana Rumah Kita, Malang
Is Not Indonesia, Arema Is Malang Not Indonesia,” tulis salah satu Aremania di
sebuah forum di dunia maya.
Netral
Ada juga Aremania yang menyatakan dirinya adalah netral tak
mendukung siapapun, walaupun begitu mendukung M Nur yang telah dipilih PSSI, dan itu seharusnya mengakhiri
konflik internal dan Arema segera berkonsentrasi ke persiapan menyongsong
kompetisi yang akan segera dimulai. Mereka sudah bosen dengan konflik dualisme ini
yang tak kunjung berakhir, sehingga menggangu persiapan Arema juga mental para
pemain. Ada anggapan bahwa Aremania seharusnya mendukung
Arema siapapun pengurusnya, bukan malah mendukung salah satu kubu. Salah satu
nawak Aremania disalah satu forum Aremania di dunia maya, menyebutkan seharusnya
Aremania itu, "Ladub adepesan tko hamur.Tuku tiket, ublem stadion, trus
masang gendero.Mari masang gendero golek lungguh sing nyaman, tku tahu,aqua
josh naaaah kmudian melakukan parade orkestra dan tarian AREMANIA nang tribun
timur." Bukan malah demo dijalan mendukung salah satu kubu. Ada juga berujar jika biarlah Arema itu diurus manajemen, dan Aremania tempatnya
adalah di Tribun."CONTOHLAH SAM JULES, Wonge gak kolem2 masalah iki,
Karena Aremania hanya ada di TRIBUN !!!" komentar salah satu Aremania di wearemania.net.
Anti M Nur
Adalah Aremania Anti M Nur, kelompok
Aremania yang sering terdengar di media massa dan banyak menghiasi forum-forum di jejaring sosial. Dan tampaknya inilah kelompok Aremania yang lebih besar dan dominan daripada kelompok
Aremania lainnya yang turut terseret dalam konflik internal di Arema. Mereka
yang disini, adalah mereka yang tak rela Arema di ambil alih oleh M Nur yang
notabene orangnya Arifin Panigoro. Atas jasa M Nur, Arema hampir terseret sebagai peserta Liga Primer Indonesia kompetisi yang di punyai bos Medco Arifin Panigoro, hingga Arema
pun sempat diklain telah dimiliki oleh Medco. Hal inilah yang sempat menimbulkan resistensi
Aremania terhadap LPI musim lalu. M Nur juga dianggap lari dari tanggung jawab, ketika
Arema dilanda krisis finansial, M Nur malah menghilang entah kemana dan menjadi orang paling dicari oleh pemain Arema yang menuntut gaji kala itu. Sekarang masalah gaji sudah lunas, M Nur datang kembali
ke Arema dan mengklaim sebagai pengelola yang sah.
Begitu juga dengan Ikul yang
telah menjual Arema ke Bentoel, dan sekarang
Arema sudah sukses Sam Ikul dianggap ingin untung sendiri dengan bergabung
kubu M Nur. Aremania disini menyayangkan sikap Sam Ikul. “Buat lucky,
yang semestinya jadi penengah itu anda, bukan aremania, aremania hanya dukung
arema, tapi kalau seperti ini, kami akan dukung yang mana? Anda yang semestinya
berdiri di tengah, bukan malah mendukung salah satu pihak. Kami menghormati
anda, kami ingat jasa2 anda untuk arema, tapi ingatlah, anda juga pernah gagal
membawa arema, arema dijual ke bentoel itu juga bukti kegagalan anda, masih
ingat? Kita juga sama2 tahu, apa yg telah diperbuat m.nur utk arema pada
kompetisi lalu..?? Kalau anda memang orang yang bisa dituakan di kota ini, atau
di kalangan aremania, bersikaplah sebagai orang dewasa, jangan slintutan koyok
ngono. Jujur saja, kenapa aremania lebih condong ke RK, karena beliau lebih
terbuka......” ujar salah satu Aremania.
Beberapa kali pernyataan sikap hingga demo ke jalan telah
dilakukan Aremania Anti M Nur. Hingga mendatangi langsung ke kantor pusat PSSI
di Senayan untuk mempertanyakan dan meminta PSSI membatalkan putusan
memenangkan kubu M Nur daripada Rendra Kresna. M Nur diduga terpilih sebagai
pengelola Arema karena kedekatannya dengan LPI, dan seperti kita tau PSSI yang
saat ini berbau LPI sangat kental. Walaupun begitu, kelompok Aremania yang pernah membuat surat peryataan sikap mewakili Aremania seJagat Raya mendukung Arema yang berkantor di Jl. Sultan Agung 9, sempat juga dicibir oleh sesama Aremania yang mungkin bersebrangan pendapat dengannya, "mek 20 Aremania, padahal Korwil iku jumlahe 300an lebih.. Opo iso disebut suara Aremania Jagat Raya. Ini yang bikin sikap aremania apa amplopmania?" kata salah satu Aremania.
Kembali ke Arema
Arema adalah tim besar apalagi didukung oleh Aremania yang juga
besar yang tersebr dimana-mana, ga mungkin lepas dari konflik juga pro dan kontra. Aremania walaupun bersalam sama Satu Jiwa,
tetapi isi kepala setiap Aremania belum tentu sama.Berbeda pedapat itu wajar selama disampaikan dengan cara-cara yang damai. Untuk itu walsupun kini Aremania terpecah-pecah dalam keyakinannya masing-masing, ada baiknya kita semua kembali mengingat tujuan semula, kenapa kita mendukung kubu ini atau kubu itu, semua itu karena kecintaan kita atas Arema. Atas nama Arema bersatulah, dan hindari perpecahan yang tak perlu, kita adalh suporter kreatif, dan cerdas, semoga konflik ini cepat menemukan jawabannya dan cepat usai. Lalu lupakan semua
yang pernah berselisih pendapat, dan bersama-sama kita dukung AREMA di
kompetisi musim ini. Dukung AREMA menghancurkan lawan-lawan yang menertawakan kita
saat ini.
Salam satu jiwa.
1 komentar: