5 TOKOH DIBALIK PERPECAHAN AREMA DAN AREMANIA

12.33 [Ai] Arema Indie 0 Comments


SEPERTI kita ketahui semua, dalam episode ke ruwetan Arema kali ini adalah merupakan suatu episode yang menurut ayas adalah yang paling ruwet dari episode-episode sebelumnya (model e koyok sinetron gitu loh). Karena apabila dalam episode2 terdahulu polemik yang muncul dalam sejarah kehidupan Arema paling2 adalah masalah dana, dana,dan dana. Dan polemik tersebut tidak membuat adanya suatu masalah yang bisa membuat Arema menjadi seperti saat ini. Akan tetapi dalam episode terakhir yang masih tayang saat ini, adalah episode dimana menayangkan adanya konflik dalam diri Arema yang mengakibatkan adanya perpecahan, muncul 2 versi kepengurusan Arema FC. Dan hal ini sudah pasti adalah hal yang paling tidak pernah nawak2 Aremania bayangkan sebelumnya. Suatu sebuah ironi dan klimaks dari drama kehidupan Arema. Tentunya dalam drama kali ini ada aktor yang berperan dibalik semua. Dan ayas berdasar info yang berasal dari www.aremastore.com mencoba menganalisanya. Coba check this out!
1. Lucky AZ : (ikul)
  • Anak dari pendiri AREMA (ACUB ZAINAL) dan mewarisi kependirian Arema 1987, setelah sebelumnya bernama Armada dan kini berganti Arema Indonesia.
  • Melakukan proses take offer kepada PT.Bentoel di tahun 2003 dengan mediasi Iwan Kurniawan (pengusaha /taipan kota Malang), dan mendapatkan aspek ekonomis dari proses ini.
  • Menjadi mediator pertemuan ER, M.Nur dengan ADS
  • Diurus kan proses akta sebagai dewan pendiri di pengadilan kota Malang oleh Andi Darussalam, bahkan yang membayar Andi Darussalam. Dan diajak bergabung dengan Kubu M.Nur oleh ADS.
  • Melakukan perjanjian dengan PT.Ancora dengan notarir Rahmad Pratono alias Toni di hotel Tugu juga melakukan pencairan dana awal. Namun bukan PT.Arema Indonesia yang melakukan perjanjian melainkan PT.Arema Nusantara Persada, bagaimana hubungannya dengan PT.Arema Indonesia, tidak pernah ada kejelasan, meskipun klaim –nya PT.ANP ini sebagai badan usaha yang membiayai Arema Indonesia dengan mencarikan sponsor maupun investor. Pertanyaannya apakah tidak melanggar UU pencucian Uang atau money loundry ?.
  • Uang hasil pencairan dengan Ancora, sebagai modal awal HABIS dibagi-bagi, dengan penjelasan fee etika alias uang persenan Makelar. Uniknya sang penanda tangan juga memposisikan sebagai makelar. Hal inilah yang kemudian membuat ADS pecah kongsi dengan Ikul.
 
2. Iwan Kurniawan
  • Pengusaha dan taipan kota Malang
  • Suka dan cinta dengan sepak bola apalagi Arema, faktanya sejak jaman Lucky Az kerap mengeluarkan uang untuk membantu Arema baik itu hibah ataupun pinjaman.
  • Tidak menyukai Lucky Az ada di Arema, karena beranggapan sudah menjual Arema dan kerap bersebrangan kebijakan. IK menganggap Ikul selalu membawa arema ke jalur politis, sejak pilkada Kota Malang dengan Ikul mengusung Hasanudin Latief sedangkan IK mendukung Peni Suparto, Pilkada Kabupaten Ikul mendukung Geng Wahyudi dan IK mengusung RK
  • Mengaku memegang surat tanah dan rumah milik Ikul sebagai jaminan hutang yang belum lunas.
  • Kini mendukung RK untuk merebut Arema dari Ikul.
  • IK juga dikenal dekat dengan M.Nur sejak keduanya bersinergi di pembangunan kota Malang, ketika M.Nur menjabat sebagai Sekkota. Konon IK juga menjadi pengelola ”tabungan” M.Nur dari hasil selama menjabat Sekkota.
  • Pendukung REVOLUSI PSSI, dengan membiayai aremania yang melakukan demo ke Jakarta sebagai bentuk kedekatan dengan kubu Medco juga George Toisuta.
  • Bersahabat dengan Andi Darussalam
 
3. Andi Darussalam Tabusala
  • Ex. Direktur PT.Liga Indonesia, memiliki kedekatan emosionel denga AREMA
  • Bersahabat dengan Iwan Kurniawan dan M.Nur meskipun tidak pernah masuk dalam legal formal, secara de-facto posisinya terlibat aktif dalam penunjukan dua klub baru sebagai peserta Galatama di jaman Acub Zaenal (ayah Ikul) sebagai ketua Badan liga kala itu.
  • Ikut membantu proposal pengajuan dana untuk pemugaran dan renovasi stadion Gajayana oleh Ikul kala itu kepada Nirwan D Bakrie. Uang yang didapat dari NDB, konon tidak turun utuh ”lagi-lagi” sudah dipotong oleh Ikul.
  • Terlibat aktif dalam penolakan merger Arema-Persema, setelah Pt.Bentoel berniat membubarkan Arema Indonesia, hingga mempertemukannya dengan Darjoto Setiawan dan Iwan Kurniawan untuk membentuk Arema baru
  • Merekomendasi M.Nur sebagai ketua Yayasan Arema, karena kedekatan ketika M.Nur mengelola Persema Malang.
  • Melakukan agitasi dan propaganda kepada aremania setelah M.Nur dianggap sudah melenceng dari rule nya ketika M.Nur menandatangani perjanjian dengan konsorsium LPI . Bahkan berniat membawa Arema ke LPI. Meskipun awalanya ADS sangat mendukung M.Nur untuk mendapatkan sponsor dari bank Saudara milik medco grup.
  • Bersitegang dengan IKUL, lantaran menganggap IKUL wanpretasi dengan melanggar kesepakatan, serta memberikan keterangan bohong soal pencairan uang dari ANCORA.
  • Setelah dua tahun mengelola Arema meskipun tak secara langsung Merasa di khianati oleh Rendra Kresna, yang menjalin kerjasama dengan sosok Iwan Budianto.
  • Menabur kebencian kepada Iwan Budianto, lantaran merasa dilecehkan dengan kalimat,”Maaf bang, investornya tidak percaya kepada abang”. Sekaligus membuatnya memilih bergabung kembali dengan M.Nur yang selama hampir satu musim kompetisi di benci-nya
  • Tidak menyukai dan menyenangi Arema versi RK dengan dalih secara ilegal/tidak sah, meskipun alasan lain karena keberadaan Iwan Budianto yang masih diperjuangkan sebagai Dirut oleh RK cs yang dianggapnya bukan sebagai jalan terbaik rekonsiliasi
 
4. M.Nur ( MN)
  • Mantan sekota Malang, dikenal dekat dengan pengusaha asal kota Malang.
  • Ketua Yayasan Arema hasil rekomendasi ADS.
  • Melakukan kesalahan dengan menyepakati tentang AREMA LPI, sebagai komitmen sponsor bank Saudara senilai 5 M yang ternyata hanya dikucurkan sebesar 1,5 M.
  • Menjadi public enemy Aremania karena dianggap menjadi pengkhianat dan berpotensi membawa Arema keluar jalur, kala itu.
  • Mencari dan mencairkan gaji pemain dengan mendapatkan investor dari SAID AMIN (pengusaha Kaltim) dengan mediator Edy Rumpoko. Kabar terakhir LPJ penggunaan uang dipertanyakan oleh Said Amin karena ada ratusan juta yang tidak jelas penggunaannya setelah uang diserahkan kepada ER dan MN.
  • Saat ini menjadi penguasa tunggal Arema, lantara update akta yayasan masih tetap mencantumkan namanya sebagai Ketua Yayasan sekaligus Pjs Dirut.PT.Arema Indonesia dengan direktur Siti Nurjanah.
  • Dekat dengan Arifin panigoro karena mendapat back-up dana juga keamanan posisi. Bersahabat dengan Andi Darussalam Tabusala
  • Dapat sokongan dana dari grup OSO melalui Said Amin
  • Tetap pegang kendali atas PT.Arema Indonesia secara de jure.
 
5. Rendra Kresna (RK)
  • Bupati Kabupaten Malang penguasa GOLKAR kab.Malang
  • Bendahara Yayasan Arema kemudian mengundurkan diri sebagai prasyarat pencalonan dalam PILKADA kab.Malang
  • Diangkat sebagai Presiden Kehormatan, agar tetap menjaga kedekatan dengan Aremania, khususnya dari kab.Malang agar tetap bisa menjadi konstituen-nya di pilkada.
  • Melakukan politisasi aremania dengan dalih pembentukan korwil di wilayah kabupaten Malang (kampanye terselubung).
  • Berambisi menjadi penguasa daerah selama dua periode, sesuai ketentuan UU.
  • Masuk ke Arema atas rekomendasi Iwan Kurniawan. Meskipun sangat terlihat kurang
  • Menyukai sepak bola, meskipun sebagai pengcab PSSI kab.Malang, semua dilakukan atas dasar politisasi.
  • Menggandeng Bambang Winarno, penasehat yayasan Arema untuk memuluskan jalannya dengan me-lengserkan M.Nur dari posisi-nya setelah merasa mendapatkan dukungan dari aremania.
  • Melakukan deal dan kesepakatan pengelolahan Arema dengan Iwan Budianto, setelah sebelumnya mengaku sudah memecat M.Nur, meskipun posisinya dipertanyakan sebagai apa?
  • Bersikukuh memperjuangkan posisi IB sebagai dirut, konon RK sudah menerima uang sebesar 1 M dari IB atas deal ini.
Dari analisa diatas 5 orang inilah yang harus bertanggung jawab atas kisruh AREMA dan aremania. Kalaupun ada tokoh-tokoh lain yang bermunculan selama carut marut kisruh SINGO EDAN ini, levelnya tidak se-kunci lima tokoh ini.
Maka dengan ini kami meminta pertanggung jawaban baik secara MORIL, ETIKA dan juga atas nama AREMA…kembalikan AREMA kami menjadi SATU kembali…Jangan karena Kekuasaan dan uang kalian mengorbankan aremania dan AREMA yang sudah menjadi pemersatu dan persaudaraan.
Mungkin kelima orang yang ada di atas menurut ayas adalah hanya merupakan aktor2 yang berperan sesuai dengan peran masing-masing. Akan tetapi ayas berpendapat ada sutradara atau dalang yang di balik semua ini. Siapakah dia? Mari kita tanya pada rumput yang bergoyang.
Semoga episode drama kehidupan Arema kali ini akan segera berakhir dengan happy ending bagi semua. Dan klimaks yang terjadi saat ini adalah merupakan puncak dari semua konflik dan polemik yang terjadi, dan akan menjadi titik balik bagi Arema FC untuk dapat mengarungi drama kehidupan yang lebih baik ke depannya dan dapat berprestasi lebih baik lagi Amieeeeeeen……………

Sumber : Satubola
Salam Satoe Jiwa
*artikel ini adalah re-post dari :
http://junedoyisam.wordpress.com/2011/11/19/5-lima-orang-paling-harus-bertanggung-jawab-atas-perpecahan-arema-dan-aremania/#comment-337

0 komentar:

AREMANIA AKAN DUKUNG AREMA DIMANAPUN

20.28 [Ai] Arema Indie 1 Comments


 Dari polling ini juga tergambar betapa loyalnya Aremania terhadap Arema, walau dilanda konflik Aremania tetap setia dan tak perpaling dari Singo Edan yang jadi kembar ini.

Inilah hasil polling yang sedikit mewakili suara aremania, terutama Aremania yang bergabung di Facebook Page aremania (http://www.facebook.com/comunitasarema) yang diadakan beberapa waktu yang lalu. Dalam poling tersebut dilontarkan pertanyaan seputar dukungan Aremania terhadap hadirnya "Dua Arema" di "Dua Kompetisi" yang berbeda pada musim ini.

Dan dalam polling tersebut ditanyakan yang intinya bakal dikemanakan dukungan Aremania ditengah hadirnya "Dua Arema" di "Dua Kompetisi" yang berbeda pada musim ini. Dan dari jawaban nawak2 Aremania tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar loyalitas Aremania tidak mempersoalkan Arema dipegang siapa atau berlaga di kompetisi mana. Dan mereka tetap bakal mendukung semua Arema, baik Arema ISL kubu Rendra dan juga Arema IPL kubu M Nur. Boleh dibilang sebagian besar Aremania cenderung memilih netral atau tak mementingkan figur yang berseteru (Rendra atau M Nur) tapi lebih mementingkan nama Arema buat didukung. Hal ini tercemin dari 46% nawak2 Aremania memilih jawaban + Dukung semuanya apapun Arema-nya.

Sedangkan jika dibandingkan antara Arema ISL kubu Rendra dan Arema IPL kubu M Nur, sangat jomplang sekali perbandingannya. Ini karena tak ada satupun Aremania yang menyatakan dukungannya terhadap Arema IPL-nya M Nur, alias 0% hasil polling ini. Ini membuktikan citra M Nur dimata Aremania memang sudah habis, mulai dari kasus pendaftaran Arema ke LPI sampe tunggakan gaji pemain Arema musim lalu, publik Aremania mempercayai bahwa semua itu buah kesalahan dari M Nur yang lari dari tanggung jawabnya.

Dan hasil Arema IPL yang cuma didukung 0% oleh Aremania berbanding jauh dengan Arema ISL Rendra. Ternyata masih banyak Aremania yang bersimpati dan percaya terhadap Arema Rendra yang bakal berkompetisi di ISL ini tergambar dari pilihan Nawak2 Aremania sebesar 32% dari total seluruh pemilih yang menyatakan dukungannya. Ini tak lepas karena Rendra Kresna dkk dianggap sebagian Aremania cukup berjasa dan berperan penting terhadap sepak terjang Arema Indonesia di dua musim terakhir. Ditambah lagi dalam konteks konflik dualisme manajemen Arema, pihak Rendra adalah pihak yang di Dzolimi PSSI dengan memutusan M Nur sebagai pengelola Arema yang resmi. Dan seperti kita tau, sat ini PSSI sedang menjadi soroitan negatif oleh banyak kalangan sepakbola Indonesia termasuk Aremania karena keputusan2nya yang aneh bin ajaib.

Bisa jadi dukungan Aremania bakal semakin menguat ke Arema ISL jika PT. Liga Indonesia mengabulkan Arema Rendra sebagai salah satu kontestasn resmi ISL. Apalagi jika nanti skuad yang kini sedang dibangun Joko Susilo dibawah komando Rendra Kresna menunjukkan perkembangan yang menjanjikan dan mampu berprestasi di ISL. Saat ini, skuad Arema ISL masih jauh persiapannya jika dibandingkan dengan Arema M Nur yang di arsiteki Milomir Seslija yang dipersiapkan untuk IPL.

Selain itu, dari polling tersebut juga tergambar betapa loyalnya Aremania terhadap Arema, walau dilanda konflik dan dualisme dan hampir mustahil diselesaikan. Aremania tetap setia dan tak perpaling dari Singo Edan yang jadi kembar ini. Sesuai dengan jumlah 0% alias tidak ada Aremania yang memilih jawabab + Tidak mendukung Arema manapun. Dan memang seharusnya begitulah Aremania, walaupun kalah atau menang, degradasi atau juara, apapun keadaannya Aremania akan selalu mendukung dibelakang Arema.

in win or lose, till the end
whatever it happen
we will stay behind you
Salam Satu Jiwa



Inilah Pertanyaan dalam polling tersebut :
Kompetisi sebentar lagi Kompetisi bergulir, dan kita harus merelakan bahwa Aremania musim ini mempunyai dua tim Arema untuk didukung. Dari 20 ribu lebih anggota FP ini, mungkin sedikit mewakili suara ribuan Aremania diluar sana. Siapakah yang umak dukung pada musim 2011/2012 ini ? (apapun jawabanmu kita tetap Utas Aremania)
-----------------------------------------------------------------------------
Dan dari 4 pilihan jawaban yang disediakan Aremania menjawab :
+ Dukung semuanya apapun Arema-nya 46%
+ Arema ISL  32%
+ Arema IPL  0%
+ Tidak mendukung Arema manapun 0%
-----------------------------------------------------------------------------
Dan ada pula sebagian nawak Aremania menambahkan jawaban sendiri :
+ Salam Satu Jiwa 4%
+ Gw Slalu Dukung Aremania, Ampe pun mati Dukung Arema 18%

1 komentar:

AREMA ISL OR NOT ?

13.01 [Ai] Arema Indie 0 Comments


Tampaknya harapan Arema Rendra dan Aremania untuk melihat Arema bisa berlaga di kompetisi di Indonesia Super League semakin tipis.

HARI SEMAKIN HARI dinamika dunia persepakbolaan Indonesia berubah begitu cepat, jika kemarin beritanya begini sekarang kok kabarnya jadi begini. Inilah babak baru PSSI dibawah kepemimpinan Djohar Ipin, bukannya iklim sepakbola semakin baik, malah perpecahan yang ada di mana2, begitupun juga di Arema.

Saat ini Arema terpecah jadi dua, ada yang menyebut Arema Rendra dan Arema M Nur, ada pula yang menyebut sebagai Arema Sultan aguung dan Arema Tidar, dan kini ada sebutan baru Arema ada dua yaitu Arema ISL dan Arema IPL. Iya saat ini ada dua kompetisi yang berbeda yang bakal bergulir di pentas sepakbola domestik kita, ISL di klola PT LI dengan peserta klub2 yang membelot dari PSSI, dan yang setia dibawah PSSI mengikuti IPL dengan PT. LPIS sebgai pengelolanya.

Dan saat ini Aremania mempunyai dua Arema yang sedang bersiap diri mengikuti dua kompetisi terseebut. Untuk Arema M Nur sudah jelas bakal tetap setia mengikuti kompetisi "resmi" PSSI yaitu IPL. Ibaratnya, walau Gunung Semeru meletus Arema yang berkantor dijalan Tidar itu tak akan pindah haluan dari IPL dan pastinya itu yang diharapkan PSSI.

Sedangkan untuk Arema yang dikelolah kubu Rendra Kresna yang sudah sejak dini memploklamirkan siap berkompetisi di Indonesia Super League malah diliputi ketidak jelasan status. Seperti cinta yang bertepuk sebelah tangan, Arema Rendra yang sedang menyeleksi pemain untuk berlaga di ISL tak kunjung dimasukkan sebagai salah satu peserta Liga Super musim ini. Bahkan, PT LI sebagai pengelolah ISL membatalkan Arema sebagai tuan rumah Inter Island Cup, turnamen pra musim bagi para peserta ISL.

Joko Driyono sebagai orang nomor satu PT LI musim lalu mengungkapkan bahwa, sebelum PT. LI memasukkan Arema sebagai peserta ISL musim ini, kedua kubu Arema harus melakukan rekonsiliasi dan menyatukan manajemen dan tak ada lagi dua Arema. Hal senada juga di ungkapkan mantan Wakil PSSI era Nurndin Halid, Nirwan Bakrie. Nirwan yang juga mensponsori Arema melalui Ijen Nirwana menginginkan dua Arema yang berseteru untuk bersatu, dan kembali berkompetisi di ISL.
Kenangan manis saat Arema juara ISL dua musim yang lalu. (foto/ongisnade.co.id)

Inilah dia, syarat Arema harus rekonsiliasi dan bersatu baru kemudian diterima menjadi peserta ISL kayanya sulit tercapai. Terlihat betapa beda kiblat kedua kubu Arema saat ini. Arema Rendra yang cenderung menentang Arus PSSI saat ini sementara Arema M Nur adalah pendukung PSSI dan IPL bahkan sejak LPI masih berstatus breakaway league. Kalau toh kedua Arema sepakat bersatu lagi, apakah akan semudah itu pihak M Nur mau  menyetujui ikut kompetisi diluar PSSI. Tampaknya bakal susah...

Tampaknya harapan Arema Rendra dan Aremania untuk melihat Arema bisa berlaga di kompetisi di Indonesia Super League semakin tipis. Dan malah ini mungkin adalah jawaban buat Aremania yang menginginkan "Utas Arema" dengan tereleminasinya Arema Rendra dari ISL Aremania punya satu Arema untuk didukung, yaito Arema Along cs yang berlaga di Indonesia Premier League nya PSSI.

Namun seperti yang Ayas bilang diawal tulisan ini, dinamika dunia persepakbolaan Indonesia berubah begitu cepat. Kita tunggu mungkin besok dinamika dunia persepakbolaan Indonesia berubah lagi dan akan ada kejutan baru disana. Kita lihat saja.

Salam Satu Jiwa

0 komentar: